Naya POV. Setelah mama cukup tenang, mama lalu pamit ganti baju. Dan itu memberikan aku kesempatan untuk tercenung sendiri di meja makan. Sudah tidak ada keinginanku untuk melanjutkan sarapanku, langsung terasa kenyang, karena berita kecelakaan papaku. Tapi aku masih berusaha berpikir positif. Kalo kondisi papaku tidak akan terlalu parah. Sampai aku melupakan kenyataan, kalo dari berbagai kasus kecelakaan baik motor atau mobil, selalu yang parah itu penumpang dan bukan pengemudinya. “Ayo bang, aku udah rapi. Ayo Nay” ajak mama menjeda lamunan da nom Rengga yang sedang menjawab panggilan tante Sinta yang keberadaannya ada di mana. “Ayo” jawabku dan om Rengga hanya mengangguk karena harus mengakhiri panggilannya di handphone lalu mengekorku yang merangkul lengan mama. Setelah itu kami m