Bab 20

1487 Kata

Happy reading *** Kini mereka telah tiba di Bandara Internasional Nurah Rai. Dara menatap Ares tertawa bersama Varga di ujung sana. Entahlah apa yang mereka bicarakan terlihat sangat asyik. Sedangkan Iren dan Bimo sudah melesat ke depan. Mereka tidak kalah serunya. Dara menyeimbangi langkah Rama, "Kita nginap di hotel mana?," Tanya Dara, mengalihkan topik pembicaraannya. Ada perasaan kesal melihat Ares bersama Varga tertawa lepas. Baru kemarin ia sematkan sebagai calon suaminya. Kini Ares sepertinya sudah melupakannya. Ia bahkan tidak bisa membuat Ares tertawa seperti itu. Ah, ia sungguh bodoh menginginkan pernikahan karena Ares potensial. Tapi lihatlah pria itu sudah melupakannya. Ia tersenyum sinis, menyadari bahwa dirinya sungguh bodoh. Sudah pernah gagal menikah dan sekarang, bel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN