Setelah Nadia pergi ke musala, Tania terbangun dan mengucap haus ingin minum. Aryan langsung meraih gelar berisi air mineral dan membantu Tania untuk minum. Ia bahkan tak segan menyuapi kakaknya Nadia dengan bolu. Pria itu melakukan hal tersebut hanya semata meringankan beban istrinya. Ia juga mau kalau Tania cepat sembuh agar tak menambah beban pikiran Nadia nantinya. "Halo, salam kenal sebelumnya, aku Aryan," ucap Aryan mengulurkan tangannya ke arah Tania. "Hmmm...." "Jadi, orang ini yang namanya Aryan, yang seharusnya menjadi suami aku, apa Nadia bahagia menikah dengan orang ini ya? Kenapa aku jadi menyesal seperti ini, harusnya pria ini kan menikah denganku," batin Tania seraya menelisik wajah tampan Aryan. Nadia datang ke ruangan itu. Ia masuk seraya membawa martabak telur yang ia
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari