"Sekali pancing dua ikan yang didapat," gumam Kirana.
"Kaizar dan kehancuran hidup gadis itu, berani-beraninya dia mengusik hidupku dan menjadi istri dari kekasihku," gumam Kirana, masih teedengar begitu percaya diri.
Tak lama kemudian, di bangkit dari duduk lalu mengambil berkas yang beberapa hari lalu diberikan sang ayah.
Dia membuka itu perlahan, ternyata itu berkas yang berisikan nama-nama teman Nara saat sekolah dulu. Kirana menyeringai puas, karena rencananya berhasil.
"Kamu ketemu masa lalumu, dan aku akan jadikan itu dejavu untuk Kaizar. Akan kubiarkan dia menggila, dan meninggalkanmu untuk selamanya, Nara. Hahaha." Kirana yang sudah mabuk pun bermonolog seperti orang setengah waras.
Dia begitu antusias dengan keberhasilan yang direncanakan. Setelah puas dengN dokumen itu, k
