43. Pembukaan Kafe Baru Milik Mayang

1981 Kata

Pak Gito tersenyum ramah pada Haris. Tentu saja sosok pebisnis besar itu tampak heran. Apakah Ara meminta Pak Gito untuk mengantarkannya? Entah, kadang Ara sama sekali tidak bisa ditebak jalan pikirannya. "Iya. Pak Gito tahu di mana Ara?" tanya Haris ingin memastikan ucapan sang sopir pribadinya. "Ya. Mbak Ara tadi menghubungi saya. Sekarang Mbak Ara ada di kantornya. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Kemungkinan tidak akan kembali ke kantor ini." Pak Gito membuat Revan salah tingkah saat ini. Revan hanya bisa berharap jika kebohongannya tidak diketahui oleh papa mertuanya. Revan memasang wajah serius kali ini. Haris menoleh ke arah sang menantu. "Syukurlah jika istri kamu ke kantor. Papa pikir dia pergi tanpa tentu arah." Haris tampak sangat lega saat ini. Revan mengembus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN