23. Sebuah Rahasia Kecil

1062 Kata

"I-itu ... a-ku ...." Yani tergagap saat hendak menjelaskan semuanya. Mayang tersenyum sinis melihat reaksi kedua teman indekosnya. Ternyata semudah itu mengintimidasi mereka semua. Mayang ingin terbahak melihat wajah kedua temannya saat ini. Wajah yang menunjukkan kesalahan. "Ya, sudah, kalo kamu tidak ingin ikut bergabung. Biar kami pamit dulu," kata Sinta pada akhirnya dan segera meninggalkan depan kamar milik Mayang. Mayang hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah kedua temannya meninggalkan kamarnya, ia segera menutup dan mengunci kembali pintu kamarnya. Mayang kembali duduk di karpet yang ada dibawah kasurnya itu. Mendadak ia masih mengingat tentang laki-laki yang dibuntutinya saat berada di bank. "Mayang kelihatan marah sama kita. Dia menghindar dari kita, lagian salah kamu, S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN