Akhir pekan tiba lebih cepat dari yang kuduga, dan dengan itu, perjalanan ke Pulau Karimun segera tiba di depan mata. Aku telah menjaga jarak dari Janu sebisa mungkin, dan aku bersyukur satu-satunya hal yang benar-benar kudapat darinya adalah pandangan asal. Sambil membawa tas aku di atas bahu, aku berjalan menuju tangga kapal dan menaiki kapal pesiar putih setinggi delapan puluh tiga meter yang merupakan rumah besar di atas air. Struktur bertingkatnya dilengkapi dengan landasan helikopter dan kolam. Itu adalah pengalaman baru bagiku. Aku belum pernah naik kapal pesiar sebelumnya, tetapi menurut Tania, itu adalah harta karun yang dibeli Janu tahun sebelumnya dan hanya digunakan beberapa kali. Berjalan melintasi dek, aku mengikuti pemimpin kru, yang membawa kami menuju area kamar. Mataku