Semua diam. Pak Urip sendiri tidak langsung menjawab pertanyaan yang Pak Sudibyo ajukan dengan gayanya yang tiba-tiba angkuh. Vita melibat adegan itu dalam diam. Perasaan sedih yang ia rasakan akibat kematian Fajar, semakin pilu karena kematian sang adik harus diwarnai hal yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. "Mas, kayanya Ustadz Ridwan harus maju. Aku merasa ada hal yang enggak akan beres dan selesai jika keduanya yakin dengan pendapat masing-masing. Seandainya ayahku benar-benar melakukan hal yang para warga tuduhkan, sampai kapan pun beliau akan menutupinya dengan berbagai cara." Vita sedikit memelankan suaranya agar tidak didengar oleh orang yang ada di dekat mereka, yang kebanyakan adalah para pembantu dan pekerja rumah. Ardan mengangguk. Ia jelas mengerti suas