Vita baru akan tertidur dalam suasana hati yang bahagia, Tiba-tiba dikejutkan dengan suara teriakan dari kamar Fajar, adiknya. Seketika ia pun beranjak dan bergegas pergi menuju kamar di sebelahnya itu. Pintu yang terkunci berusaha Vita buka, tetapi nihil tak bereaksi. "Fajar!" "Fajar!" Vita mencoba berteriak memanggil nama sang adik. Kekhawatiran akan hal buruk tengah menimpa lelaki tersebut. Vita terus menggerakkan handle pintu sembari mendorong papan tebal tersebut,hingga sebuah gerakan terasa dan hampir membuat Vita jatuh terdorong ketika pintu itu terbuka dari dalam. "Fajar!" Tampak lelaki itu berekspresi ketakutan. Keringat di seluruh wajahnya seperti orang yang habis lari marathon, basah dan banyak. "Mbak Vita?" Fajar terlihat kaget. "Fajar, kamu kenapa?" Vita menatap a