Bab 24. Pulang

1346 Kata

Dinda terbangun di pelukan Kevin pagi itu. Ia masih tak percaya ia baru saja tidur lagi di rumah neneknya. Apalagi bersama Kevin. Sungguh tak ia sangka, seorang Kevin bisa tidur di rumahnya yang sempit. Bahkan mereka harus berdesakan seperti ini. Dinda masih menahan senyumnya ketika Kevin perlahan membuka mata. Ia hampir menunduk, tetapi Kevin membelai pipinya. Ia kembali bertatapan dengan Kevin. "Pagi," sapa Dinda. Kevin tersenyum seolah hendak membalas sapaan Dinda. Ia mengusap-usap pipi Dinda yang memerah. "Kita harus pulang. Mas pasti harus kerja," kata Dinda. Kevin mengangguk. Ia menoleh ke dinding dan langsung terduduk karena ini sudah pukul 5.00 pagi. Ia tentu harus segera bersiap ke kantor. Dan Dinda mungkin juga ada jadwal kuliah. "Kayaknya kita kesiangan," kata Kevin denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN