Surat Perjanjian dan Kesepakatan

1024 Kata

Sore itu sepulang dari Butik, Arum memutuskan untuk berkunjung ke rumah sakit dimana Ayahnya tengah di rawat. Sang ibu menelpon sebelumnya meminta Arum menggantikan dirinya menjaga sang Ayah karena beliau harus kembali ke rumah mereka untuk mengambil beberapa pakaian dan dokumen penting mereka. Saat Arum baru saja mendaratkan tubuhnya pada kursi yang ada di ruangan itu, tiba-tiba saja seorang laki-laki menyodorkan sebuah kertas yang diambil dari dalam sakunya dan menyerahkannya kepada Arum. Tentu saja Arum terkejut dan segera mendongakkan kepalanya melihat sosok yang ada di sampingnya itu. "Mas Endaru?" Gumamnya dengan kedua mata membola, setelah mengetahui siapa pria itu. "Bacalah," titah laki-laki tersebut. Arum menerima kertas tersebut dan membukanya perlahan dengan tangan yang gemet

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN