"Kenapa tidak aku gunakan saja kesempatan langka ini." Batin Boy dengan pikiran rencana liciknya untuk wanita yang kini tengah menatap tak suka padanya. "Kalau pembicaraan ini sudah selesai. Aku pulang!" Ucap dingin Anara yang bersiap meninggalkan tempat duduknya. Namun Boy dengan cepat menggenggam pergelangan tangan Anara. "Pembicaraan kita belum selesai. Jika kamu berani pergi maka cerita malam panas kita akan sampai ditelinga suami mu itu An." Ancam Boy dengan seringai di wajahnya. Boy mengira Anara akan langsung ketakutan dengan ucapannya tadi, namun ia salah besar. Anara bahkan tetap terlihat memasang wajah datar dan dingin. Tak ada sedikit pun rasa takut dari sudut matanya. "Jangan membuang waktu ku untuk hal yang tidak penting." Ketus Anara menepis tangan Boy. "Astaga jadi kamu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari