Raisa berlari keluar dari ruangan Brian dengan mata mengembun dan siap tumpah, hampir saja dia menabrak seseorang di depannya jika dia tak segera sadar dan berhenti "Maaf, maaf, maaf." Raisa masih menunduk tak menyadari siapa yang hampir dia tabrak dan hanya meminta maaf sambil berlalu. Mira mengerutkan keningnya melihat Raisa keluar dari ruangan direktur dengan terburu-buru dan menangis, lalu dia menoleh pada ruangan Brian yang tertutup rapat. .... "Ngapain lo kesini?" Brian kembali berkutat dengan berkasnya, apalagi berkas yang di bawakan Raisa tadi, dia tak peduli dengan kehadiran Bella. "Aku tunangan kamu, Bri, sudah sepantasnya aku datang berkunjung melihat pekerjaan kamu," ucapnya dengan mendudukan dirinya di kursi di depan Brian. "Ngapain lo duduk, pergi sana!" usir Brian. Bel
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari