1. Jangan lupa pulang

3057 Kata
Perkenalkan namaku Kenzo Julian aku adalah cucu lelaki satu - satunya dari keluarga Julian, aku juga memiliki seorang adik perempuan yang juga sangat aku sayangi. Selama ini aku berusaha untuk berbakti kepada nenekku-Savitri, tapi ada yang membuat aku tidak dapat mengabulkan keinginannya karena aku terlalu mencintai Alie. Dia adalah gadis pertama yang aku cintai, Alie hanyalah gadis biasa tetapi aku mencintainya apa adanya. Lain dengan nenekku yang menolak mentah kekasihku, karena semata - mata hanya karena derajat. Aku ingin marah tetapi aku juga tidak bisa, mengingat ia adalah orang yang telah membesarkan aku. Sebenarnya nenek sudah memberitahukan hal ini padaku. Bahwa ia akan menjodohkan aku pada putri sahabatnya, yang aku ketahui adalah Rena. Teman masa kecilku, tapi jujur aku tidak menyukai Rena. Lalu aku harus apa, jika nenek terus saja memaksakan kehendaknya padaku. Untuk segera menikahi Rena sedang aku mencintai Alie. Dengan itu aku terpaksa menikahi Alie tanpa restu dari nenekku. Karena jujur, aku hanya mencintai Alie, meskipun aku harus menyakiti hati nenekku sendiri. Pernikahan yang tidak didasari oleh restu mungkin suatu hari akan hancur seperti debu. Yang ketika terkena air akan hilang menjadi tanah. Dan disinilah Kenzo dan Alie, keduanya telah sah menjadi suami istri. Kenzo membawa Alie tinggal dirumahnya yang terletak di kota surabaya. Keduanya tinggal dan meminang rumah tangga yang berbahagia, sampai suatu hari ponsel Kenzo berbunyi pertanda panggilan dari adik perempuannya. Anie, yang merupakan adik kandungnya sendiri. Informasi yang Kenzo dapat dari adik tersayangnya sanggup membuat Kenzo sesak nafas. Bagaimana tidak, Anie mengatakan bahwa neneknya tengah sekarat karena penyakit jantungnya yang kembali kambuh. Membuat Kenzo langsung meminta izin pada Alie-istrinya untuk mengizinkan dirinya untuk menemui Savitri. Tentu saja Alie mengizinkannya, karena Alie bukanlah seorang pendendam. Awalnya Kenzo ingin mengajak Alie serta ikut bersamanya bertemu Savitri. Tapi, Alie menolak bukan karena ia dendam ia hanya takut jika kedatangannya justru akan membuat Savitri semakin sekarat. Mengingat Savitri begitu membenci dirinya, tentu saja Alie paham bahwa kedatangannya mungkin akan memicu perdebatan dan Alie tidak ingin itu terjadi. Jadi Alie membiarkan Kenzo pergi, asalkan Kenzo akan tetap pulang nanti. Awalnya Kenzo berat untuk meninggalkan istri tercintanya, mengingat pernikahan mereka bisa dikatakan masih sangat baru. Wajar jika Kenzo merasa sangat menyesal jika harus meninggalkan Alie sendirian, tapi. Kenzo juga harus ingat bahwa Savitri adalah orang yang sudah menjaga dan merawatnya jadi tidak mungkin seorang Kenzo tega tidak menemui Savitri. Mengingat kata Ani-adiknya bahwa Savitri-neneknya menolak untuk makan dan minum, kata Ani. Neneknya memilih ingin mati saja karena di anggap Kenzo telah meninggalkan dirinya hanya karena wanita kampung itu. Ingin sekali Kenzo marah tapi ia juga tidak mungkin melakukan hal itu, apalagi dalam keadaan Savitri yang tengah sakit keras membuat Kenzo memilih bungkam saja untuk hari ini. "Pergilah, Ken. Aku yakin nenekmu saat ini sangat membutuhkan dirimu, aku tidak masalah jika kau meninggalkan aku tetapi ku mohon jangan lupa untuk pulang. Karena aku pasti akan merindukan dirimu, sebenarnya aku ingin kau disini bersama ku? Tetapi. Aku sadar aku gak bisa egois mengingat nenek juga pasti sangat membutuhkan dirimu. Apalagi dirinya tengah sakit - sakitan, akan sangat berdosa jika aku menghalangi kepergianmu." Kata Alie dengan memeluk sayang Kenzo," Jangan lupa pulang. Ken, aku di sini akan selalu menunggu kepulanganmu karena aku sangat mencintai dirimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri," Kata Alie kembali dengan butiran kristal yang jatuh dari wajah cantiknya. "Alie. Jika kau melarangku untuk pergi maka aku akan tetap tinggal, karena aku tahu kau akan kesepian tanpa diriku. Aku juga berat meninggalkan dirimu disini, akan lebih baik kau ikut bersamaku kan? Lagian aku akan membelamu. Jadi kau tidak perlu khawatir," Kata Kenzo jujur ia berat meninggalkan istri tercintanya. "Ken. Dengarkan aku, percayalah aku akan baik - baik saja disini, yang terpenting kau akan pulang kembali ke dalam pelukanku dan itu sudah sangat cukup bagiku. Please, aku juga tidak ingin egois untuk kali ini Ken, karena aku yakin nenek juga sangat membutuhkan dirimu," Ucap Alie yang berusaha untuk merelakan suaminya pulang. Meskipun ada perasaan tidak enak yang mungkin akan menjadi bumerang bagi rumah tangganya. Tapi, Alie berusaha untuk mempercayai suaminya sendiri. "Tapi Alie. Kau akan sendiri dan itu membuat aku tidak akan mampu untuk meninggalkan dirimu. Aku cemas jika kau tidak ada di sisiku," Ujar Kenzo yang merasa berat untuk meninggalkan sang istri. "Tidak apa - apa Ken. Setidaknya kau tetap akan kembali padaku, kan? Jadi tidak masalah untuk sementara kau menemui nenekmu. Asalkan kau tetap pulang," Kata Alie dengan penuh keyakinan. Meskipun sebagian dari harapan akan hancur ketika sang pemilik hati berkhianat, tapi Alie yakin bahwa Kenzo hanya mencintai dirinya saja. Dan Alie yakin Kenzo pasti akan kembali. Alie memberikan sebuah ciuman dan pelukan pada sang suami tercintanya. Keduanya berciuman mesra hingga gairah di dalam diri mereka kembali menyalah. Kenzo menuntaskan birahinya pada Alie karena ia sadar bahwa gairah seorang pria akan meningkat saat seorang wanita menggodanya. Tubuh Alie semakin dibanjiri keringat saat Kenzo semakin memperdalam persetubuhan mereka, membuat Alie memekik nikmat saat suaminya memberikan ia kepuasan bathin. Begitu pun Kenzo merasa sangat seneng saat Alie melayani dirinya dan tidak pernah menolak dirinya, membuat Kenzo semakin gila karena gairah yang begitu besar pada tubuh seksi istrinya. Semakin malam tubuh Kenzo dan Alie semakin merapat meskipun Alie sudah sangat kelelahan, tetapi ia tetap menyeimbangkan gairah suaminya yang begitu besar. Alie tahu jika gairah suaminya begitu besar pada dirinya, apalagi jika suaminya sudah menginginkannya maka permainan mereka tidak akan berakhir satu kali saja melainkan berkali - kali. Membuat nafas Alie semakin sesak, "Ken. Aku lelah, Sayang," Ucap Alie dengan lirih membuat Kenzo tersenyum tipis. "Aku mencintai dirimu, Sayang. Maaf jika membuat dirimu lelah, karena kau tahu, jika aku sedang bermain akan lupa waktu," Kata Kenzo lembut saat dirinya masih berada di atas Alie. Tubuh Alie berada di dalam dekapannya. Kenzo menatap memuja pada tubuh indah dan mulus dari Alie. Kenzo tidak pernah menyesal memiliki Alie karena Alie adalah wanita yang sangat baik dan juga bersih. Lantas apa yang ingin Kenzo miliki lagi, sedang Alie sudah menjadi miliknya seorang. Kenzo mengusap keringat yang ada di wajah cantik Alie. "Aku mencintai dirimu. Sayang," Bisik Kenzo lembut. "Aku pun lebih mencintai dirimu, Ken," Balas Alie dengan senyuman manisnya. Membuat Kenzo tersenyum seksual pada Alie. Keduanya kembali bermain saat Kenzo merasa bahwa Alie sudah lama beristirahat. Pukul 01:00 pagi keduanya baru menghentikan aktivitas mereka, wajah keduanya dibanjiri keringat membuat senyuman bahagia mereka semakin terlihat. Alie tersenyum saat mengusap wajah tampan Kenzo yang semakin tampan saja saat berkeringat. Keduanya pada akhirnya tertidur dengan keputusan bathin. **** Pukul 7 pagi. Kenzo dengan cepat bangun karena ia harus bersiap - siap untuk pulang ke bandung. Dimana itu merupakan tempat tinggal Savitri. Selesai mandi Kenzo tak lupa ia segera membangunkan sang istri. "Sayang bangun. Alie, Sayang," Panggil Kenzo lembut membuat tubuh Alie bergerak sedikit hingga kedua mata wanita itu mulai terbuka sepenuhnya," Pagi, Sayang," Sapa Kenzo lagi. "Pagi. Ken, kau sudah bangun bahkan kau sudah wangi. Kenapa kau tidak membangunkan aku Ken, aku kan bisa membantumu untuk bersiap - siap," Kata Alie dengan wajah cemberut karena terlambat untuk bangun. "Tadinya aku ingin membangunkan dirimu, tapi setelah aku pikir - pikir kau, kan masih lelah jadi aku menghentikan niatku. Lagian aku bisa sendiri, jadi kau tidak perlu khawatir. Sayang kau yakin tidak ingin ikut?" Tanya Kenzo lembut saat wajah cemberut Alie masih terlihat." Sayang, maaf. Aku melakukan ini karena aku tidak mau kau lelah lagian aku membangunkan dirimu setelah aku mandi. Jadi kau masih bisa memakai kan pakaian untukku," Kata Kenzo dengan menaik turunkan alisnya membuat Alie pada akhirnya tersenyum kembali. "Dasar tukang gombal," Kata Alie dengan menepuk pelan wajah tampan Kenzo yang tengah tersenyum padanya." Ayo sini, biar aku pakaiankan bajumu. Nanti masuk angin lagi," Ujar Alie sambil menarik Kenzo ke arah lemari. "Kalau aku masuk angin, kan kau masih bisa membuat aku kembali berkeringat. Cukup kau meloncat - loncat di atas tubuhku itu sudah membuat aku berkeringat, kok," Kata Kenzo dengan nada nakalnya, membuat Alie menundukkan kepalanya guna menyembunyikan rona merah di wajah cantiknya. "Dasar m***m," Gerutu Alie sebal karena mendengar tawa dari Kenzo. "Hehehe. m***m, m***m juga kau suka kan?" Selidik Kenzo nakal membuat Alie semakin bersemu merah membuat Kenzo tersenyum senang, saat melihat wajah malu - malu dari Alie yang merupakan kesukaannya sejak dulu. Selesai berpakaian tentunya dibantu oleh Alie. Kini Kenzo menatap serius pada Alie. "Sayang, kau yakin tidak ingin ikut? Jika kau mau kita bisa pergi bersama - sama. Karena aku akan lebih bahagia saat ada dirimu?" Tanya Kenzo yang berharap istrinya mau ikut. "Aku rasa aku tetap disini saja, Ken. Lagian aku tidak mau membuat nenekmu semakin marah karena kehadiranku. Lagian kau kan juga akan pulang jadi aku akan selalu setia menunggu dirimu. Ingatlah ini Ken, bahwa aku sangat mencintai dirimu jadi ku mohon cepatlah pulang karena aku pasti akan sangat merindukan dirimu. Karena tanpa dirimu aku akan kesepian," Kata Alie sambil memeluk Kenzo dengan mesra. Alie tidak sadar bahwa tubuhnya masih dalam keadaan tanpa busana karena ulah Kenzo semalam. Tangan nakal Kenzo meremas kedua gudukan kenyal itu membuat Alie menggigit kuat bibirnya. Alie sama sekali tidak menolak karena ia tahu bahwa suaminya itu memang suka sekali memainkan miliknya membuat Alie tidak menolak sama sekali, bahkan ia membiarkan Kenzo menyentuh seluruh tubuhnya, karena hanya Kenzo yang ia miliki di dunia ini. "I love you, istriku," Ujar Kenzo penuh cinta membuat Alie tersenyum pada sang suami. "I love you more. Suamiku," Balas Alie dengan tatapan cintanya. Keduanya saling berpelukan sayang. Tak lupa Kenzo dan Alie saling berciuman mesra. Kenzo menatap jam di pergelangan tangannya yang menandakan sudah pukul 07:30 pagi. Setengah jam lagi ia akan segera berangkat ke bandung karena jadwal penerbangannya adalah pukul 08:00 pagi. "Sayang, sepertinya aku harus segera pergi karena ini sudah jam 07:30 pagi dan otomatis setengah jam lagi adalah jadwal keberangkatanku. Alie kau yakin tidak ingin ikut. Jika kau mau, kita bisa pergi bersama - sama karena aku tidak mau kau berpikir yang tidak - tidak nanti." Kata Kenzo yang berharap Alie mau ikut bersamanya. "Tidak Ken. Aku tetap disini saja dan aku akan selalu menunggu kepulanganmu," Ujar Alie percaya. "Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu ya, jika kau butuh sesuatu minta tolong pada pembantu kita dan ingat jangan terlalu bekerja. Karena aku tidak mau kau kecapean. Aku mencintai dirimu Alie. Bye," Kata Kenzo sambil melangkah keluar dari kamarnya. Keduanya sempat melambaikan tangan bersama hingga pintu ditutup Kenzo. Alie melangkah menuju jendela, tatapannya mengalah ke arah mobil kenzo yang mulai meninggalkan dirinya. Tanpa sadar air mata Alie menetes, entah kenapa. Melepaskan Kenzo seakan begitu berat, Alie merasa Kenzo tidak akan kembali lagi tapi Alie mencoba untuk menghilang pikiran buruknya karena ia yakin Kenzo mencintai dirinya. Dan ia yakin bahwa Kenzo pasti akan kembali ke sisinya. "Kenapa batinku terasa begitu tidak tenang, seakan suamiku tidak akan pernah kembali lagi. Tapi tidak, aku tidak boleh berpikir buruk tentangnya, karena aku percaya bahwa Kenzoku akan kembali. Meskipun ada setitik perasaan tidak enak tapi aku berusaha untuk berpikir positif. Ken, cepatlah pulang karena aku kesepian tanpa diriku, Ken. Tolong jangan khianati kepercayaanku pada dirimu. Karena hanya dirimulah yang aku miliki di dunia ini, jika sampai kau pergi meninggalkan aku. Maka aku akan hancur Ken." Lirih Alie dengan air mata yang jatuh dari wajah cantiknya. ***** Di bandara surabaya Kenzo tengah duduk di kursi koridor sambil menunggu keberangkatan yang mungkin akan dilakukan 5 menit lagi. Sejak tadi Kenzo merasa bahwa perasaannya sangat berat meninggalkan istri tercintanya itu. "Maafkan aku, Sayang. Aku terpaksa pergi tapi aku berjanji akan cepat pulang karena aku tahu bahwa sebenarnya kau itu sedih. Hanya saja, kau berusaha untuk menyembunyikan semuanya dariku. Percayalah, aku pasti akan kembali ke sisimu, Sayang," Kata Kenzo saat ia mengusap sayang foto Alie yang berada di layar utama ponselnya. Kenzo merasa tidak becus menjadi seorang suami. Seharusnya ia membawa Alie bukan malah meninggalkan Alie, tapi Alie menolak untuk ikut dan tidak mungkin Kenzo memaksanya bukan. Meskipun Kenzo ingin sekali pun membawa Alie bersamanya, hingga pengumuman keberangkatan membuat Kenzo memasuki koridor. Saat ini Kenzo sudah berada di pesawat, ia akan menemui Savitri setelah itu ia akan cepat - cepat pulang. Ya, itu sudah menjadi keputusan Kenzo. **** Keberangkatan Kenzo dari kota surabaya ke bandung membutuhkan 2 jam penuh. Saat ini, pesawat yang di tumpangi Kenzo baru saja mendarat di bandara bandung. Saat ini, Kenzo pulang tanpa menyuruh seseorang untuk menjemput dirinya, karena bagi Kenzo ia bisa pulang sendiri. Kenzo menghentikan taksi untuk segera membawanya ke kediaman Julian. 25 menit jalan menuju ke kediaman Julian, kini Kenzo turun dengan langkah tergesa - gesa tanpa memperdulikan koper miliknya karena ia tahu bahwa sudah ada ada yang mengurusnya. Siapa lagi jika bukan penjaga di kediaman Julian. Kenzo melangkah masuk disambut Anie-adiknya. "Anie," Panggil Kenzo membuat Anie menoleh ke arah sang kakak. "Kak Kenzo. Kakak sudah pulang," Kata Anie dirinya dengan cepat memeluk Kenzo dengan wajah bahagianya. "Anie. Bagaimana keadaan nenek dan dimana nenek?" Tanya Kenzo. "Nenek ada di dalam kak," Kata Anie. Membuat Kenzo melangkah memasuki kamar Savitri. "Nenek." Panggil Kenzo yang langsung melangkah ke arah Savitri," Nenek bagaimana dengan kabar nenek? Apa nenek sudah sehat? Maaf Kenzo baru datang karena ada kesibukan di surabaya," Ujar Kenzo sambil menggenggam lembut tangan Savitri, Kenzo menghela nafas kasarnya saat Savitri justru membuang muka seakan tidak berniat sama sekali untuk melihatnya. "Nek. Kenzo tahu nenek marah karena Kenzo menolak permintaan nenek, tapi nek. Cinta gak bisa dipaksakan karena sampai kapanpun Kenzo hanya akan mencintai Alie dan Kenzo harap nenek mau mengerti bahwa Kenzo menikahi Alie karena Kenzo sangat mencintai Alie, dan bagi Kenzo derajat tidak pernah Kenzo permasalahkan. Ku harap nenek mau mengerti. Dan juga maafkan Kenzo yang tidak bisa mengabulkan keinginan terbesar nenek," Kata Kenzo seduh. "Jika kau mencintai wanita kampung itu? Lalu untuk apa kau kembali? Pergi kau dari rumahku karena aku sama sekali tidak membutuhkan kehadiranmu. Aku hanya memiliki seorang cucu lelaki, tapi lihat. Cucu yang aku rawat sejak kecil telah tega mengingkari janjinya. Apa ini yang disebut cucu yang menyayangi neneknya? Ck, sebaiknya kau pergi karena aku tidak butuh seorang cucu yang sudah berani mempermalukan keluarganya dengan cara menikahi seorang wanita kampung. Dimana otakmu itu," Bentak Savitri murka dengan menepiskan genggam Kenzo pada dirinya. Mendengar hinaan Savitri pada Alie membuat Kenzo mengepalkan kedua tangannya. Jujur ia ingin marah tapi tidak bisa karena Savitri tengah sakit akan sangat berbahaya bagi kondisinya nanti. "Nenek. Tolong, restui hubunganku dengan Alie aku yakin Alie adalah wanita yang baik. Tidak peduli derajat. Karena bukankah cinta tidak memandang kasta," Kata Kenzo yang berharap Savitri mau berbaik hati untuk menerima Alie. "Kau bilang apa? Cinta tidak memandang kasta. Kata siapa? Di dalam keluarga Julian tidak ada kata untuk menerima wanita kampung. Kita keluarga terpandang akan sangat memalukan jika para publik tahu Bahwa cucu dari keluarga Julian menikah seorang wanita kampung. Ck, dimana otakmu itu. Kenzo di mana?" Teriak Savitri dengan amarah yang begitu besar. "Tapi nek, Kenzo mencintai A...!!! Ucapan Kenzo terhenti. Aaahhhh! Aaahhhh! Nafas Savitri kembali sesak. Membuat Savitri menekan kuat dadanya membuat rasa panik dirasakan oleh Kenzo dan Anie. "Nenek! Nenek kenapa?" Tanya Kenzo harap - harap cemas saat nafas Savitri semakin sesak." ANIE, cepat hubungi dokter keluarga?" Teriak Kenzo khawatir. "Ba.. baik kak," Kata Anie gugup. Gadis itu langsung berlari keluar untuk menghubungi dokter Keluarga Julian, disisi lain rasa panik Kenzo semakin menjadi - jadi. "Nenek. Bertahanlah nek, please nek. Kenzo sayang nenek," Lirih Kenzo sedih. "Aaaahhh. Pe... pergi kau Kenzo, ka... kau cucu kesayanganku tapi kau justru tega padaku," Ucap Savitri dengan nafas sesak, membuat Kenzo menundukkan kepalanya penuh rasa bersalah pada Savitri. "Nenek. Ku mohon tenanglah aku yakin jika pilihan kak Kenzo sudah benar jadi Anie berharap nenek bisa menerima istri kak Kenzo. Anie mohon jangan seperti ini Nek," Mohon Anie yang merasa sedih akan hubungan rumah tangga kakaknya yang seakan penuh dengan masalah. "Anie benar nek, Kenzo yakin Alie adalah wanita yang baik nek. Jadi Kenzo mohon nenek harus bisa menerima Alie," Kata Kenzo. "Pergi. PERGI KAU KENZO, TINGGALKAN AKU SENDIRI. Aaahh," Savitri menekan dadanya yang terasa begitu sakit membuat air mata Kenzo tanpa sadar menetes. Kenzo sadar bahwa ucapannya sudah sangat melukai Savitri, tapi Kenzo bisa apa. Ia terlalu mencintai Alie, apa harus hubungannya dengan Alie berakhir? Tidak, Kenzo tidak mungkin meninggalkan Alie. Sedang ia sudah berjanji pada Alie bahwa ia akan selalu melindungi wanita itu dan akan selalu menjaga wanita itu. Jadi mana mungkin Kenzo meninggalkan Alie begitu saja, itu jelas tidak akan mungkin. "Nenek. Nenek bertahanlah, Kenzo mohon nek," Kata Kenzo dengan wajah pucatnya. "Ke... Ken, ji... jika nanti nenek benar - benar tiada, Nenek harap kau mau menikahi putri dari sahabat nenek. Anggap saja ini bukti jika kau sangat menyayangi nenek. Nenek mohon Ken, Nenek rasa umur nenek sudah tidak akan lama lagi. Aaahhh, Nenek akan lebih tenang jika kau mau mengabulkan keinginan terbesar nenek ini. Nenek mo.. mohon, Ken," Pinta Savitri dengan nada lemah membuat Kenzo seakan dihadapkan oleh sebuah pilihan. Antara cinta atau kebahagiaan keluarganya, jujur kedua pilihan ini sangat sulit untuk ia lakukan." Ken. Tidak apa jika kau tidak mau, setidaknya kamu sudah mau datang disaat - saat terakhir ne...!!! Ucapan Savitri di potong dengan cepat oleh Kenzo. "Baik. Baik aku akan melakukan semua perintah nenek, asalkan nenek sembuh Kenzo akan menikahi calon pilihan nenek. Tapi ingat, Kenzo melakukan ini. Karena Kenzo menyayangi nenek, jika nenek sembuh Kenzo akan mengabulkan keinginan nenek," Kata Kenzo pasrah. Mendengar perkataan Kenzo membuat wajah Savitri seketika berbinar. Tapi Savitri berusaha untuk menyembunyikan ekspresi wajahnya demi rencana yang sudah ia susun sejak lama. "Akhirnya kau menjadi orang yang telah menghancurkan rumah tangga kakakmu sendiri Anie. Maafkan aku kak, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk ikut dalam rencana kotor ini, tapi aku sungguh tidak memiliki pilihan lain, jujut Anie sangat ingin menolak tapi ancaman dari nenek membuat aku memilih bungkam pada akhirnya. Maafkan aku kakak ipar, maafkan aku," Batin Anie menyesal karena ia merasa sangat berdosa, karena telah tega memisahkan kakak dan kakak iparnya, dengan mengunakan drama murahan seperti ini. Anie tidak tahu hukuman apa yang akan ia terima nanti ketika ia tiada. "Ka.. kau yakin Ken, kau tidak sedang mempermainkan nenek kan, Nak?" Tanya Savitri yang tetap berusaha untuk bersikap lemah. Membuat Anie merasa muak akan sikap Savitri yang begitu kejam, karena tega memisahkan sepasang suami istri hanya demi ambisinya. Andai Anie tidak egois dulu, mungkin kehidupan rumah tangga kakaknya tidak akan jadi seperti ini. Tapi nampaknya, nasi sudah jadi bubur, Tapi Anie berharap bahwa suatu hari nanti ia di ampuni oleh sang maha kuasa. Tbc, ***** Di up setelah Follow sudah banyak ya. Jangan lupa komentarnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN