H+45(5) "Al, buka pintunya." Entah sudah berapa kali Genta mengetuk pintu kamar Alea. Namun, tak ada sahutan, cewek itu tetap diam. "Ga mungkin lo tidur, karena chat dari sekarang aja langsung lo read." "Al--" Cklek... Bersamaan dengan pintu terbuka, berdiri Alea dengan wajah kusutnya. "Nangis?" Tanya Genta, menangkup salah satu sisi pipi Alea, mendongakkannya ke wajahnya. Tapi Alea malah melarikan matanya ke sisi lain, enggan menatap Genta. "Maaf," ucap Genta lembut. "Minta maaf sama Galen." Genta menghela napasnya pelan. "No, babe." "Yaudah. Pulang sana, udah malem." Alea berbalik masuk, hendak menutup pintunya, tapi Genta dengan cepat menahannya, lalu tanpa aba-aba memeluk Alea. "Aku baru pulang hari ini, masa langsung berantem? Ga kangen? Gamau sayang-sayangan? Gamau nyium?"
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari