Nathan mengecup lembut kening Febi yang tersenyum manis ke arahnya setelah selesai dengan simpul dasi Nathan. Nathan menatap teduh wajah istrinya yang ia dudukkan di atas meja riasnya agar sama tinggi dengannya. "Aku berangkat sekarang, ya. Jangan nakal lagi, hari ini bener-bener meeting penting, Sayang. Aku udah batalin meeting itu berkali-kali karena kamu, oke? Jadi, hari ini janji sama aku, jangan nakal lagi," ucap Nathan menggesekkan hidungnya pada hidung Febi yang saat ini memberengut. "Siapa juga yang nakal, orang-" "Apa? Baby yang mau? Hmm?" goda Nathan yang sudah hafal dengan alasan yang dikeluarkan istrinya setiap kali dia berbuat ulah. Tiga hari belakangan, Febi selalu berbuat ulah dengan tingkahnya yang aneh-aneh. Tiba-tiba meneleponnya sambil menangis, meminta Nathan seger