Zahra adalah adik tiri dari Syefika,Zahra kuliah di universitas ternama kedokteran,selama kuliah Zahra tinggal di kosannya jarang pulang,demi kuliah anaknya buk Diana selalu meminta kepada Syefika tanpa menghiraukan perasaan Syefika selama ini,buk Diana sangat menyayangi Zahra bagaimana pun caranya Zahra tidak akan di biarkan nya kesulitan dan menderita.
Lain dengan Syefika yang selalu dibenci dan di abaikan oleh mamanya,suatu hari Zahra mau pergi praktek pertamanya karna dia sudah lulus universitas kedokteran,di jalan Zahra di hadang oleh dua orang anak muda yang lagi mabuk,Zahra di belai dan di tarik-tarik sampai Zahra menjerit ketakutan minta tolong.
*",Toloooong,tolooooong!
Lalu seorang pemuda berhenti di depan mereka dan turun dari motor sport nya
*",Lepaskan gadis itu.
*",Eh lu itu siapa,berani amat menyuruh kami melepaskan wanita ini,lu mau cari mati ya?
*",Gue bilang lepaskan ya lepaskan b******k,kalau kalian gak mau maka terimalah ini.
Bug bug
*",Kurang ajar lu ya rasakan ini.
Mereka mau menghajar pria pemberani itu tapi mereka yang mendapatkan bugem mentah
Plak buk Duk
Mereka terpental kebelakang dan akhirnya kabur,Zahra sangat berterima kasih kepada lelaki yang telah menolongnya
*",Terima kasih bang?
*",Ya lain kali hati-hati kalau berjalan sendirian,preman disini sangat bringas-bringas.
*",Ya bang,sekali lagi terima kasih atas bantuannya bang?
*",Kalau boleh tau anda mau kemana,biar saya antar kan?
*", Saya mau ke rumah sakit bang",
*",Anda dokter ya"
*",Iya bang,saya baru lulus universitas kedokteran,saya lansung di terima bekerja di rumah sakit.
Lalu Zahra di antar oleh pemuda tampan tersebut, sesampainya di rumah sakit pemuda itu pamit lalu pergi meninggalkan Zahra,saat Zahra lagi istirahat ada seorang pemuda kecelakaan yang harus cepat di tolong
*",Dokter,dokter Zahra anda di minta segera ke ruang ICU,pasien gawat darurat sangat kritis dok?
Dengan cepat Zahra berlari ke ruang ICU lalu memeriksa pasien tersebut,karna Zahra emang lagi piket di ruang ICU sekarang,Zahra membersihkan luka-luka pemuda itu,saat membersihkan wajah pemuda itu dengan air alkohol alangkah terkejutnya Zahra melihat wajah pemuda yang menolongnya tadi.
*",Di dia kan?
*",Kenapa dok"?
*",Gak,gak kenapa-napa kok.
Zahra membersihkan darah di kepala pria itu dengan telaten Zahra memeriksa lalu merawat nya dengan baik,malamnya pria itu sadar dari pingsannya Zahra masih setia merawat nya,keluarga pria itu sudah menunggu dari sore lalu bertanya saat Zahra keluar.
*",Bagaimana keadaan putra saya dok?
*",Pasien sudah sadar mau di pindahkan keruangan inap"
*", Letakan putra saya di ruang VIV dok,rumah sakit ini milik saya jadi pindahkan putra saya ke ruangan VIV sekarang.
*",Baik pak?
Pria itu di pindahkan keruangan viv,Zahra merawat pria itu dengan intensif,sudah 3 hari pria itu di rawat tapi bukan Zahra lagi yang merawatnya melainkan adalah dokter spesialis,Zahra masih baru jadi dokter belum bisa melepas tugas buat Zahra sendirian.
Tiga hari kemudian Zahra di angkat jadi dokter spesialis yang handal karna kerja kerasnya yang telaten,Zahra ditugaskan memeriksa pria yang menolong nya itu, ternyata nama pria itu adalah Adnan Januarius Admaja keluarga kaya raya yang sangat di takuti oleh kalangan pembisnis dan pemerintahan,Adnan putra satu-satunya dari tiga orang beradik kakak,kakak Adnan adalah pemilik rumah sakit tempat Zahra bekerja,kakak Adnan yang satu lagi adalah pemilik perusahaan terkenal yang sangat hebat tapi sombong.
Zahra masuk ke dalam ruangan Adnan
*",Permisi pak,saya periksa bapaknya dulu ya.
*",Ka kamu dokter disini?
Zahra tersenyum lalu berkata
*",Bapak sudah boleh pulang,nanti saya bikinin surat kepulang bapak ya,tapi tiga hari lagi bapak kesini lagi tuk kontrol ya?
*",Ya dok?"
Maminya Adnan yang berada di sana juga meminta dokter Zahra tuk mengontrol nya di rumah nya
*",Saya minta dokter sendiri yang mengontrol putra saya ini di rumah,biar dia tidak banyak bergerak dulu.
*",Maaf buk,saya tidak bisa mengontrol putra ibu tanpa seizin rumah sakit ini bu?
Mami Adnan lansung emosi dan mengatai Zahra
*",Eh kamu itu dokter baru disini,kamu itu di gaji oleh anak saya,kamu bisa saya pecat sekarang juga dari sini,jangan belagu kamu itu ya?;.
*",Maaf bu,bukan maksud saya menolaknya,tapi saya bekerja disini hanya sesuai dengan peraturan rumah sakit ini aja buk,kalau ibu masih memaksa maka saya harus minta izin dulu sama direktur rumah sakit ini?
Suara Zahra masih terdengar lembut walau sudah di kasari, tiba-tiba direktur rumah sakit datang tuk melihat kondisi adiknya mami Adnan mengadu kepada putri sulungnya
*",Arumi,dokter baru ini tidak mau merawat adik kamu di rumah mami minta kamu memecat dia sekarang.
Arumi menghembuskan nafas panjang
*",Mami sayaaang!mami tidak bisa memaksa dokter Zahra semaunya mami, dokter Zahra ini cuma mengikuti prosedur rumah sakit ini aja miiiii!,kalau mami memaksa nya sama aja mami melanggar aturan Arum di rumah sakit ini, bisa-bisa semua dokter disini pada menyalahi aturan Arum,mami mau rumah sakit Arum ini tutup?!
*",Mami tidak mau tau,mami mau dia yang merawat adik kamu,kalau dia menolak maka pecat aja dia dari sini.
Arumi memberikan izin kepada dokter Zahra tuk merawat adik bungsunya di rumah
*",Baik lah dokter Zahra,anda saya tugas kan merawat adik saya sampai sembuh,ada harus menginap di rumah saya sampai adik saya sembuh?
Zahra mengangguk lalu permisi tuk mengambil alat-alat medis nya di ruangannya,sepanjang jalan Zahra bergumam di dalam hati
*",Emang dasar orang kaya semua jidatnya saja memerintah orang,kalau bukan karna aku baru disini ogah bangat aku mau menuruti maunya,tapi udah lah anggap saja aku menolong orang yang sudah menolong aku kemaren.
Dirumah yang besar dan mewah Zahra tercengang melihat rumahnya Adnan,Zahra di minta merawat Adnan 24 jam,harus tidur di kamar Adnan juga,Zahra emang telaten merawat Adnan sampai membersihkan tubuh Adnan pun di lakukan oleh Zahra,hati Zahra emang sangat baik dia tulus mengerjakan semuanya.
Hari kehari Zahra merawat dan mentrapi kaki Adnan,Zahra tidak pernah lelah sampai menyuapi makan Adnan juga,dimalam ke empat Zahra terlihat lelah dan tertidur di kursi panjang di kamar Adnan yang besar,Adnan merasa kasihan lalu menggendong Zahra tidur di ranjangnya,saat mami Adnan masuk ke kamar Adnan alangkah terkejutnya mami Adnan mendapati putranya tidur di kursi dan Zahra di ranjang empuk milik Adnan.
*",Eh kamu,bangun kamu.
Zahra terbangun dan mengucek-ngucek matanya,sambil mengembalikan nyawanya
*",Enak kamu ya,tidur di ranjang anak saya,sedangkan anak saya tidur di sofa,bangun kamu.
Zahra terkejut mendapati dirinya terbaring di atas ranjang empuknya Adnan
*",Masak Allah,kenapa saya bisa berada disini,tadi saya kan tidur di sofa??
Adnan terbangun mendengar suara keras maminya
*",Mami kenapa sih,kenapa brisik amat sih?
*",Adnaaan!kamu kenapa tidur di sofa sayang?!
*",Aku kasihan melihat dokter Zahra kelelahan mi,jadi aku angkat dokter Zahra ke atas ranjang aku,jadi aku yang tidur disini mi?.
*",Gak bisa begitu dong,mulai sekarang kamu kemaskan barang-barang kamu dan pergi dari sini.
Mami Adnan mengusir Zahra malam itu juga,Zahra mengemaskan barang-barangnya lalu pergi dari rumah Adnan,Adnan sangat marah karna perlakuan mami nya semena-mena terhadap Zahra
*",Mami ini apa-apaan sih,mami jangan semena-mena aja sama orang,mami fikir dengan mengusir dokter Zahra mami sudah puas tuk menghina orang,sekarang mami keluar dari kamar ku,keluaaarrr!.
Dengan cepat maminya keluar dari kamarnya,Adnan emang dari SMA tidak lagi dekat dengan maminya karna maminya selalu menghina teman-teman nya yang kekurangan,mau maminya itu Adnan putra satu-satunya itu berteman dengan orang yang sederajat dengan mereka,kalau Adnan dekat sama siapa pun pasti yang di tanya pasti derajatnya.
Zahra sangat tidak menerima atas perlakuan maminya Adnan itu,Zahra menangis di atas mobil Maxim sewaannya,sopir Maxim berhenti di depan rumah kosan Zahra
*",Sudah sampai kak?
Sopir Maxim membuyarkan lamunan Zahra yang lagi melamun
*",Oh iya bang,ini uangnya.
Zahra keluar dari Maxim lalu membuka pintu kosannya lalu menghempaskan tubuhnya di atas ranjang empuknya,Zahra meratapi nasibnya yang selalu di jauhi oleh orang kampungnya,sekarang di hina oleh ibu direkturnya tempat dia mengais rezeki.
Masa tugas Zahra di luar rumah sakit masih ada 2 hari lagi,jadi Zahra tidak masuk Zahra pulang ke kampungnya tuk melihat mamanya.
Bersambung