Akhyar tertawa dengan bibir mencebik melihat Ola yang tersenyum-senyum senang duduk di sampingnya di dalam mobil. Sesekali Ola yang menggamit lengan kirinya menggerak-gerakkan kepalanya manja di lengan kokoh Akhyar. Akhyar balas dengan mengusap-ngusap kepala istrinya penuh rasa sayang. “Senang kan kalo sudah habis sayang-sayang, trus jalan-jalan,” ucap Akhyar yang melingkarkan tangannya ke pinggang Ola. Ola mengangguk tersenyum. “Iya, Mas,” balas Ola dengan tatapan manjanya. Namun wajahnya berubah sedikit murung. Akhyar menyadarinya. “Kenapa, Sayang? Apa yang kamu pikirkan?” Ola tersenyum kecut. “Aku kangen rumahku, Mas,” Akhyar memperbaiki duduknya sesaat. Lalu dia lingkarkan tangannya ke pinggang Ola. “Katanya kamu belum siap tetangga sekitar rumahmu tau pernikahan kita sebelum