Transfusi.

1097 Kata

Rangga yang sedari tadi bungkam baru membuka suara. "Darah saya Rh-Null." Suara Rangga hampir tidak terdengar. Ucapan Rangga sontak membuat Dokter Kevin, Mahendra dan Ibu terkejut bahagia. Wajah mereka berbinar menatap pria matang yang masih terlihat bugar dan gagah itu. Lagi-lagi Rangga menjadi penyelamat. Rangga sendiri sebenarnya terkejut bercampur bahagia. Dia kira memiliki darah langka ini merupakan sebuah musibah dan kesialan, karena Rangga pernah hampir mati karena tidak kunjung mendapatkan donor darah tersebut. Tapi sekarang Rangga sangat bersyukur, darahnya yang langka ini akhirnya bisa berguna. Bahkan sangat berguna bagi Nadia kecilnya. "Anda serius, Tuan?" "Tolong! tolong ambil darah saya, ambil sebanyak apapun yang Nadia butuhkan." Imbuh Rangga tergesa-gesa. Mengabaika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN