Video call

1251 Kata

"Sial! Adegan apa itu! Membuat jantungku berbedar saja!" Umpat Sekertaris Rey ketika sudah tiba di dalam mobil, memijit pelipisnya yang sudah berkeringat pagi-pagi. Kejadian tadi membuat Sekertaris Rey mengingat momen semalam. Momen dimana dia melihat pemandangan indah juga takut. Bagaimana tidak? Dia merasakan jelas kenyalnya gundukan itu membuat asetnya langsung berdiri di tambah dengan matanya yang melihat dengan sangat jelas bentuk kembar itu. Membuat sekretaris Rey semakin kalut. Terlelap hasrat. "s**t!" Umpat Rey lagi ketika area bawahnya merasa tak nyaman, ketat. Tak lama ponselnya berdering. Rey menghembuskan nafas dalam sebelum menerima panggilannya. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" *** Sayup-sayup Vivi memanggil namaku, gadis itu sepertinya belum rela mengenai rencana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN