Dua lawan dua

2165 Kata

“Come on!" "Eh kemana?" Tanyaku. Menatap tangannya yang sudah meraih tanganku. "Bukankah aku pernah katakan akan memenuhi semua keinginanmu.” Ucap Rangga membuatku langsung diam. Ya, aku ingat. Dia memang pernah berkata seperti itu. Tapi itu ketika aku tidak tahu bahwa dia seorang Rektor. "Ayo!" Membawa tanganku keluar. Membuatku pasrah mengikuti Rangga masuk ke dalam mobil sport mewah. Rangga sudah duduk di belakang mengemudi, siap mengendara. Sedang aku duduk di sampingnya, masih menatap Rangga heran. “Kenapa menatapku seperti itu?” Tanya Rangga tetap tenang, matanya fokus ke jalan dengan sesekali menatap wajahku. “Apa ini benar anda?” Aku beranjak dan maju. Menempelkan punggung tanganku pada dahinya. Persis seperti yang dilakukan Rangga waktu di rumah sakit tempo hari. Aku masih bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN