Part 33 : Perang yang Sesungguhnya

1445 Kata

Mobil Arafan menepi di apartemen Dimas. Ia cukup tersentak saat masih mendapati mobil Syara di sana. Jika saja Abbas tak memiliki sebagian saham El Malik yang ditanamnya diam-diam, ia sudah memaki laki-laki itu dengan kalimat paling kasar. Arafan mengetuk pintu terlebih dahulu. “Masuk, Fan. Data belum kelar.” Dimas menunjuk layar leptopnya di meja yang masih terus dipandangi Abbas. “Dia?” Dimas mengangguk. “Dia yang paling paham soal seluk beluk keluarga Pak Rajandra. Dia juga yang punya catatan medis Daisha. Jadi, dia paling layak kita ajak buat pertemuan ini.” Arafan mengumpat dalam hati. Tidak hanya urusan Syara mereka rupanya terus berseteru dalam hal lain. Arafan melangkah masuk menuju apartemen Dimas. “Ada cara lain membatalkan rencana pernikahan. Aku bisa bujuk Pak Rajandra,”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN