Dari jauh Arafan berjalan gagah menghampiri Hanania yang tengah terduduk dan baru saja memasukan ponsel ke dalam tas. Laki-laki itu telah selesai mengambil resep vitamin yang disarankan oleh dokter untuk istri dan anaknya. “Ada Mas Arafan, Mbak,” ujar Bu Ranti yang kali ini ikut membantu menggendong Hira. Hanania mendongak seraya melihat Arafan yang beberapa langkah lagi sampai di depannya. Sekilas suaminya itu tampak begitu sempurna. Tampan, mapan, kaya raya, pandai dan dermawan. Namun, siapa yang menyangka pria itu pun memiliki segudang kebohongan yang pernah disembunyikan. Setelah memastikan kondisinya serta Hira baik-baik saja saat melakukan kontrol, Hanania memantapkan diri untuk mengambil jalan kembali. Memberikaan kesempatan kedua pada Arafan yang ia cinta. Hanania membalas seny