Gym.

1001 Kata

Kami hampir berpisah jalan. Albert menurunkanku ke tempat Gym sementara Albert berencana kembali ke kantor. Aku agak tidak rela membiarkan dia pergi begitu saja tanpa berkeringat. Tubuhnya yang berkeringat adalah godaan tersendiri yang yummy. Membayangkan tanganku mengitari tubuhnya yang keras seperti sebuah imajinasi indah yang mahal. Aku tau harus mewujudkan imajinasi itu. "Ingin bertanding denganku? " Aku melirik tempat Gym yang sekaligus memberi tatapan menggoda. Aku tidak menyangkal jika membutuhkan Albert sekarang, hanya untuk sekedar menenani yang memberiku pujian karena berhasil menjadi wanita hebat yang tidak cengeng di depan Jack dan Debora. Dan untuk melihat tubuhnya berkeringat. Albert tampak mempertimbangkan tawaranku, hanya saja niatnya sudah terlihat lebih dahulu sebelum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN