Albert meraihku, menciumku dan tangannya yang hangat berada di tengkukku. Aku menyukai ciumannya yang panas membara. Dia membuatku melayang, dalam arti sebenarnya. Aku berada di gendongannya. Dia kembali membawaku ke jakuzzi kami. Rupanya ia menyukai diriku yang basah. "Oh Tuhan, kau begitu cantik, Angel. " Kulihat tatapannya memindai tubuhku. Matanya yang hitam adalah salah satu favoritku. Mereka nampak cantik ketika diterpa cahaya lampu. "Sudah waktunya menyelesaikan pesta malam ini. Kita butuh tidur. " Albert mengangkatku dari jakuzzi. Dia tidak membiarkan kaki cantikku menyentuh lantai marmer yang dingin. Bisa kurasakan perhatian dan pandangan memujanya padaku. Setidaknya itulah yang aku artikan dari tindakan memanjakan diriku. "Kau membuatku merasa dipuja. " "Memang itu yang ak