Setelah menelepon Aisha, Dina menghampiri maminya. Tentu saja bertanya nomor ponsel papanya. "Lihat itu di buku telepon. Ada nama papanya Dina, Wira. Bisa baca gak?" "Enggak, oma." Ia nyengir. Kalau nomor telepon rumah sih ia hapal. Hahaha. Ia juga tak tahu kenapa bisa hapal. Akhirnya oma yang mencari nomor menantunya. Lalu menunjukkan pada Dina. Ia bisa menekan tombol sesuai dengan angka-angka yang tertulis itu. Lalu tak lama memang terhubung pada papanya. "Papaaaaa!" Gara-gara tadi melihat Farras dan Ferril bertelepon dengan papa mereka, ia jadi ingin menelpon papanya yang entah di mana. Ia mengira ada di kantor. "Iya. Kenapa?" Wira sebetulnya baru mendapatkan rumah kontrakan. Yeah mengontrak di salah satu rumah warga. Ia tak tahu akan berapa lama di sini, yang jelas harus menyel