Fadli bangun sekitar jam setengah empat pagi. Ia segera mencari air untuk mandi. Lalu subuh begitu masuk waktunya. Kemudian segera berpamitan pada kepala desa. Berterima kasih karena diperbolehkan menumpang. Ia berpisah dengan timnya di sini. Fadli memilih naik ojek motor menuju lokasi penyebrangan sungau Kapuas. Di sana, ia naik Ponton sembari menatap jalanan di depan mata. Ia tak tahu apa yang menantinya setelah ini jadi ia bersiap-siap. Belum juga turun dari ponton, satu tangan dengan pisau terarah kepadanya. Ya, pencuri. Tapi dengan sigap ia melawan. Rekan-rekannya yang ada di sisi-sisi lain juga terkaget. Mereka segera bergerak. Ada yang berlari menuju daratan karena bertepatan dengan ponton yang mulai merapat. Lalu membantu Fadli menghajar mereka. Sialnya, ternyata setengah dari mere