"Nanti lebaran, enyaknya Andros nyuruh ke rumah," tukasnya. Ia baru saja mendapatkan pesan balasan dari mamanya Andros. Perempuan itu tentu saja masih perhatian dengannya meski tak menjadi menantu. Persahabatannya dengan Andros juga masih baik-baik saja. "Boleh, dear." Setengah jam lagi mereka akan sampai di sebuah restoran di sekitar Jakarta Pusat. Maira sebetulnya agak-agak gugup. Bayangannya tiap bertemu anak-anak kedokteran di kampus itu yaa membuat minder. Rata-rata kan memang anak-anak orang kaya. Contoh paling dekat yaa suaminya sendiri. "Soal resepsi, besok kita lihat gedungnya sama-sama." "Tetep mau tanggal 10 itu?" "Ya. Tanggal 20 kan udah berangkat ke Aceh, dear." Maira mengangguk-angguk. "Kita juga belum sempat bulan madu." Maira tersenyum kecil kali ini. Wajahnya ag