Yang terjadi belum tentu sesuai dengan harapan kita
Akan tetapi harapan yang terjadi
Belum tentu kita butuhkan
-Fanny Andreas-
****
"Katanya nggak mau ketemu sama Adiemas, tapi ternyata malah datang bareng dia, hahaha."
Ibu langsung bicara tanpa henti saat kami sudah sampai rumah. Aku masih ingat kejadian sore tadi, bagaimana ekspresi ibu dan yang lain saat aku datang bersama si Adiemas.
Hebohnya minta ampun, tidak kalah dengan hebohnya mereka saat ada berita infotaiment artis. Bisik-bisik dan pertanyaan yang dilontarkan para tetangga saat kami melewati mereka
Adiemas kok bisa sama Fanny?"
"Gagal deh Adiemas jadi calon mantu."
Adiemas sama Fanny habis darimana."
"Ngapain coba?"
Enak aja mereka bicara seenaknya.
Aku juga kesal dengan Adiemas paling enggak tunjukin rasa bersalahnya kepadaku atau menjelaskan sesuatu gitu, malah diam aja. Mau ditaruh mana muka aku, sudah jatuh ketimpa tangga pula.
Terpaksa aku harus menebalkan mukaku, pura-pura tidak terjadi apa-apa dan menghiraukan semua perkataan orang yang terus mengiringi langkah kami. Satu persatu aku bersalaman dengan para among tamu, yang semuanya adalah kerabat Adiemas. Sampai tibalah aku duduk disamping ibuku.
Rumah Adiemas tidak banyak berubah, terakhir kali aku masuk kesini enam tahun yang lalu. Saat itu ruangan ini masih kosong, tapi sekarang sudah berjejer puluhan piala, piagam, dan foto-foto berprestasi Adiemas.
Harus ku akui dia memang cerdas, aku berani bertaruh mungkin ia lebih cerdas dari Albert Einsten yang hanya mempunyai IQ 160, yang kutahu IQ Adiemas 170 masih kalah jauh memang dibanding dengan IQ Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie yang mempunyai IQ 200, bayangkan 200!!!
Beliau adalah orang tercedas abad ini, orang tercedas yang berasal dari Indonesia. Berbagai penghargaan kelas Internasional telah beliau dapatkan, dan karena jasanya di Bidang Penerbangan, Mr.Crack atau BJ. Habibie ini dijadikan nama paten hukum fisika yaitu Hukum Habibie.
Sayangnya, bangsa Indonesia sendiri malah meremehkannya dan tidak menghargai karya besarnya. Jadi hasil pemikirannya lebih banyak dimanfaatkan oleh bangsa lain. Lain lagi dengan Adiemas, yang IQnya diatas Albert Einsten tampaknya ia lebih tertarik dengan bagaimana acara menyampaikan ilmu kepada orang lain daripada menemukan sebuah ilmu bagi orang lain.
"Tau ah Bu, ini Fanny mau belajar matematika dulu, lusa kan ulangan tau sendiri guru Fanny bagaimana, soalnya susah banget." Pintaku pada ibu sambil terus fokus pada buku pelajaran matematikaku.
"Oke anak Ibu yang cantik, Ibu tinggal dulu ya?"
"Hemm."
Ibu lalu mengecup keningku, ahhh ibu masih saja menganggapku seperti anak kecil. Sebentar lagi aku akan kuliah sampai kapan ia akan memperklakukanku seperti itu. Tidak apalah, kasih sayang ibu itu memang sepanjang masa tidak peduli berapapun bertambahnya usia kita, ibu akan terus menyanyangi kita dengan rasa sayang yang tidak pernah berkurang.
"Ting"
Suara pesan Line mengangetkanku, nggak biasanya ada pesan line malam malam begini, lagipula teman-temanku pasti juga sudah sibuk mempersiapkan ulangan atau mungkin karena ada tugas kelompok atau dari OSIS.
Ya ampun aku baru ingat bulan depan Dies Natalis sekolahku jangan-jangan ada rapat besok di sekolah. Jangan deh, untuk kali ini jangan lusa, lagi pula lusa ulangannya guru killer kalau guru yang lain nggak masalah.
Bicara soal Pak Ranto siap-siap aja. Ya Pak Ranto, guru matematika kelas 12 yang berpawakan tinggi dengan kumis dan jenggot yang berwarna putih, dilihat dari manapun dia adalah keturunan Indonesia asli tapi beliau sangat suka berbicara dengan bahasa Inggris meski medok basa Jawanya kelihatan, tapi beliau tak ambil pusing.
Kalaupun tidak berbahasa Inggris, beliau pasti berpuisi, aku dan teman-temanku sampai heran ini sebenarnya guru matematika atau guru bahasa.
Kata-kata yang wajib beliau ucapkan setiap awal pembelajaran adalah "Saat aku mulai berbicara angin mulai berhembus, ombak di lautan mulai menepi ke pantai, dan burung burung beterbangan kesana ke mari, oke anak-anak kita kembali ke materi, silahkan kalian kerjakan soal halaman ini atau kerjakan soal di papan tulis."
Dan coba tebak jam pelajaran berlalu Pak Ranto malah tertidur tanpa menjelaskan materi sekalipun.
Yah walaupun saat ia menjelaskan materi juga sama saja, bayangkan coba dia menjelaskan materi cuma dalam waktu 10 menit untuk satu bab pelajaran. Astaga ntuk waktu 1 jam pelajaran yang tersisa beliau habiskan untuk hal-hal yang berkaitan dengan kecerdasan manusia.
Hampir setiap mengajar pasti membahas orang orang cerdas baik di dunia maupun Indonesia ataupun kelas dunia. Dan jika tidak mengikuti ulangan di jam yang sudah ditetapkan nilai ulangan bisa kosong alias nol besar karena murid tidak boleh mengikuti ulangan susulan
*****
"Selamat siang pak Ranto"
"Iya ada apa?" balasnya ketus.
Berdiri di depannya saja sudah membuat bulu kudukku merinding, sudah gitu balasannya super judes, ayo Fanny demi nilai ulangan lagi pula kamu sudah dapat bocoran soal dari teman-teman.
"Emm anu pak, itu, saya mau minta ulangan susulan."
"Ulangan susulan, emang kemarin kamu kemana?" tanyanya acuh tak acuh.
"Itu pak ada rapat OSIS."
"Rapat OSIS, jadi ulangan saya kamu anggap nggak penting."
"Bukan begitu pak tapi."
"Saya nggak suka ya kamu acuhkan, mentang mentang anggota OSIS sering nggak ikut pelajaran dan sekarang mau minta ulangan susulan, kamu kan sudah ambil keputusan tidak mengikuti ulangan, jadi ya sudah nggak ikut ulangan."
Ini Pak Ranto kenapa minta ulangan susulan kok kaya kena tilang aja serem banget.
"Tapi pak, itu kan juga buat kepentingan sekolah."
"Alasan, sekarang sudah kamu kembali ke kelas, nilai ulangan kamu kali ini kosong, Fanny Andreas XII MIA 1."
Tanganya lalu mencoret daftar nilaiku, hadehh lebih baik dapat nilai di bawah KKM daripada tidak mendapat nilai.
"Kasih tugas saja pak."
"Enak aja, sudah tidak ada tugas tidak ada ulangan, kalau kamu mau dapat nilai, jangan tinggalkan ulangan saya, saya tidak mau kamu menganggap pelajaran sekolah tidak penting hanya kamu adalah anggota OSIS, paham."
"Tapi pak, itu kan juga buat kepentingan sekolah."
Aku kembali mengulangi kata-kataku, bukannya aku tidak berniat mengikuti ulangan, kalau rapatnya memang di jam pelajaran matematika aku bisa apa.
"Kamu itu alasan terus, kamu kan anggota inti OSIS bisa kan buat acara rapat tidak bebarengan dengan jam saya. Atau kamu memang sengaja tidak mau ikut jam saya, Fanny ingat ya pelajaran matematika itu sangat penting karena termasuk mata pelajaran yang diujian nasionalkan dan kamu masuk program Matematika dan Ilmu Alam, jadi mata pelajran ini sangat menentukan kamu diterima di perguruan tinggi atau tidak melalui jalur SNMPTN."
"Pak, bukan begitu pak, hanya saja...."
Ampun deh, sia sia dapat bocoran soal ulangan, dan nggak ada gunanya aku mohon mohon sama Pak Ranto, sudah killer tidak punya rasa belas kasihan. Kalau ada murid yang mau ikut ulangan ijinin dong jangan seperti itu, beri murid kesempatan, ingat dong pak tujuan negara Indonesia salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, untung aku masih punya rasa hormat sama orang tua, jadi aku masih menghargai bapak.
"Kenapa,ulangan selanjutnya kamu mau tidak ikut lagi?"
"Eh iya-iya pak, saya permisi dulu,terima kasih pak, selamat siang."
*****
"Ting"
Suara gawai menghentikan aktivitas belajarku.
Siapa sih yang Line, nggak tau apa sedang belajar, emang dia mau apa tanggung jawab kalau aku kena marah Pak Ranto, pokoknya jika rapat osis aku nggak mau ikut, cancel titik. Harus aku kasih pelajaran ini yang kirim pesan, awas aja!!
Adiemas
Fanny???
Fannn???
Fannnnnnnyyyyyyyyyyyy!!!
Ini orang nggak tau apa kalau aku sedang belajar, eh tapi darimana dia tahu Id Line aku jangan-jangan Ibu lagi yang kasih tahu.
Fanny
Lagi belajar tauk, lusa ulangan pliss jangan ganggu!!!!! Hemm
Adiemas
Tumben belajar, emang ulangan apa? kok kayaknya panik, hahaha
Fanny
Matematika, sudah jangan ganggu!!!
Adiemas
Ooowh matematika atau gurunya yang kamu takuti?
Fanny
Dua-duanya, tapi yang paling aku benci gurunya dari dulu sampai sekarang guru matematika. Cuma bikin sebal udah ngasih soal ulangan susah, ngajar bukannya bikin murid jadi paham malah tambah bingung, hadehh pusing
Lhoh kok aku malah jadi curhat, biarin deh biar dia nggak bales lagi, bisa lanjut belajar. Tapi mau belajar seperti apa pasti Pak Ranto kasih soalnya super aneh pakai soal Olimpiade atau nggak soal seleksi masuk perguruan tinggi.
Pantas saja nilai murid yang dia ajar tidak akan lebih dari 8 itupun masih dikasih bonus coba kalau nilai apa adanya, paling yang ada di rapot Cuma angka 5 dan 6.
Adiemas
Emang nama gurunya siapa?
Fanny
Pak Ranto
Bodoh kenapa kasih tahu namanya kalau dia kenal bagaimana, ah nggak mungkin lah, ngomong-ngomong Adiemas guru apa ya, hemm sudahlah.
Fanny
Adiemas, nanti kalau kamu udah ngajar jangan killer killer ya, kalau murid minta ulangan susulan itu dikasih jangan malah diceramahin, kasih soal ulangan jangan susah susah kasihan muridnya tauk, kasih penjelasan itu yang jelas jangan setengah-tengan, jangan suka bicara nglantur nanti malah ditinggal muridnya tidur, dan jangan tidur kalau pas lagi ngajar, hahahaha
Adiemas
Katanya belajar malah curhat, itu nasihat apa ultimatum nih, jangan jangan Pak Ranto sifatnya memang seperti itu, wkwkwkwk,
Fanny
Hahahaha sory Adiemas, udah aku mau belajar, see you.
Adiemas
yuppp
Kenapa chat dengan Adiemas di dunia maya dan nyata berbeda kalau di dunia dunia nyata aku malah bersikap ketus, tapi tadi aku bersikap terbuka dengan dia, apa karena tidak sudah lama tidak bertemu dengannya jadi agak sedikit canggung. Apapun itu sikap asliku padanya adalah saat bertatap muka dengan Adiemas. Aku tersenyum sendiri.
Oh iya ya, aku baru ingat katanya ia pulang kampung karena memang penugasannya ada di kota ini. Dimana ya kira-kira dia nanti mengajar, kalau di sekolahku sepertinya tidak mungkin.
Sekolahku saja punya standar yang sangat tinggi untuk menerima guru maupun murid. Banyak guru yang melamar di sekolahku tidak diterima, padahal gelar mereka sudah magister yang artinya sudah S2 dari lulusan luar negeri.
Apalagi Adiemas yang masih fresh graduate, yaa semoga saja dia tidak mengajar di sekolahku. Beruntung aku sekolah disana jadi aku tidak akan bertemu dengan Adiemas.
****
Jatuh cinta itu mudah
Yang susah itu mencari orang yang tepat untuk jatuh
-Airiyasuko-