Apa yang jadi Albert begitu dingin padaku. Apa hanya karena ucapan teman-temannya tadi. Atau aku memang sangat jelek dan tak pantas untuknya.
Vina menatap sekelilingnya. Kepalanya terasa sangat pusing, di tengah indahnya biasa kamar yang sudah di susun begitu rapi dan indah oleh Albert. Berbagai hiasan lilin, lampion kecil, dan bunga marah yang bertaburan di ranjang serta lantai. Vina nampak muram dengan pikiran entah melayang kemana, dia mencoba mengingat kembali ucapan temannya tadi saat berbincang dengan Albert.
Flash back.
"Sekarang kita akan melakukan bulan madu," ucap Albert pada Vina, sembari tangannya mencubit pipi cabi Vina manja.
"Sakit!" rintih Vina mengusap pipinya yang memerah.
"Eh.. Al, apa kamu yakin belum pernah sebelumnya?" tanya salah satu temannya.
Albert terd
