"Aku merasa aneh.. Kenapa aku bisa begitu mudahnya banget dapat kerja. Aku gak bisa bayangkan. Apa ini keberuntungan atau musibah?" gumam Vina dalam hatinya. Ia menarik napasnya dalam-dalam. Dan mencoba untuk mengatur napasnya agar tidak terlalu gugup nantinya. "Semoga keberuntungan selalu menimpaku." lanjutnya dalam hati. "Kali ini tuan Muda masih ada urusan penting. Jadi kamu bisa siapkan berkas padaku." ucap Jun menatap ke arah Vina. "Berkas?" Vina menarik sudut bibirnya. Salah satu matanya menyipit bingung. "Maksudnya berkas apa? Bukanya kamu tadi tidak bilang jika aku harus hawa berkas?" gumam Vina. "Dan kemana dia pergi. Padahal akh ingin bilang terima kasih padanya. Meski aku tidak mahir dalam bidangnya. Semoga saja aku bisa cepat belajar dalam masalah penasaran." "Apa kamu