Albert menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Merentangkan ke dua tangannya, ke dua mata menatap ke arah atap langit kamar Vina. Vina begitu marah padaku. Hanya karena Dra. Tapi gimana juga Aira tak bisa di lupakan. Dan Elis.. Dia cinta pertamaku. Semoga saja hubungan ini gak akan pernah terbuang sia-sia. Karena mereka semua spesial di hatiku. "Albert… " "Apa?" "Kamu masih di situ?" tanya Vina. "Iya, memangnya kenapa?" "Diam saja, di situ jangan mencoba kabur meninggalkan aku berada di kamar ini sendiri." "Iya, bawel!" "Hari ini bukanya dapat sesuatu dari Vina. Tapi dia malah menghindar dariku. Apa yang harus aku lakukan, agar dia cepat sadar jika aku sekarang benar-benar tulus padanya." "Albert… bawakan aku celana atau bajunya di sana terserah. Aku salah ambil baju tadi." ter