kabar buruk

1148 Kata

Sharon bergidik ngeri melihat wajah Serkan yang sangat memerah dengan kedua mata yang tak kalah memerah, urat-urat bahkan menonjol sangat jelas, di leher, dan di kening laki-laki itu. Kedua tangannya mengepal erat. Sangat erat. Mungkin kalau besi yang sedang di genggam oleh Serkan saat ini, pasti... pasti besi itu sudah bengkok atau bahkan patah menjadi dua bagian. Sharon menelan ludahnya kasar, di saat kedua manik hitam pekat Serkan melirik dengan tatapan datar, dan dingin laki-laki itu. Sharon juga reflek, memundurkan langkahnya dengan kedua kaki yang sedikit bergetar di bawah sana. Demi Tuhan, Sharon takut sekali melihat Serkan saat ini. "Kenapa kamu telanjang?"Bisik Serkan pelan, dan laki-laki itu perlahan tapi pasti sudah mulai melangkah agar berdiri lebih dekat dengan Sharon.

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN