Ella melangkah dengan jantung yang berdebar dengan laju tak normal di dalam sana menuju ruang kerja suaminya Serkan yang ada di lantai 14. Sepanjang jalan, orang menyapanya dengan penuh hormat. Tak tau saja mereka. Kalau dirinya bukan lah siapa-siapa Serkan lagi saat ini, dan Ella bukan tipikal wanita sombong, angkuh, dan besar kepala. Ella tetap membalas dengan senyuman lembut para karyawan yang menyapa dirinya sepanjang jalan. Hanin, anaknya hanya diam saja di sampingnya dengan raut wajah yang tak bisa Ella tebak sedikit'pun. Berjalan dengan patuh mengikuti langkah tenangnya di sampingnya. Mawar? Anak bayi yang berumur 3 bulan itu masih setia terlelap dalam gendongan Ella. Tak terusik sedikit'pun. Dan Ella merasa bersykur akan hal itu. "Ini tempat kerja papa,"Suara pertama Hanin set