Caca terjengkit kaget. Dia tak menyangka kalau hari ini Dia pulang, Uncle Tristannya yang menjemput. Jantung Caca berdegub sangat kencang. Rasanya ingin sekali Caca pergi sejauh mungkin agar Uncle Tristan tak dapat lagi menemukannya. Caca berulang kali menghela nafas. Dia belum siap bertemu Tristan. Dia belum sanggup memunguti serpihan hatinya yang hancur karena cinta bertepuk sebelah tangan. Caca baru saja akan berbalik namun Uncle Tristan sudah melihatnya. "Honey...!!" Tristan melambaikan tangannya. Caca menunduk. Mau tidak mau Dia memutar kembali tubuhnya. "Uncle....!!" Teriak Caca dengan wajah dibuat secerah mungkin. Caca celingak celinguk. "Kamu cari siapa?" Tanya Tristan yang sudah memeluk tubuh Caca erat. Ada rindu yang menggunung. Caca menikmati dekapan itu. Dia juga begi