31. PLANNING

1544 Kata

Pagi hari mereka menjemut Maria. Dan sahabat Cecil menyambutnya dengan baik. Mereka berterima kasih karena mau berteman dnegan Cecil. "Loe pasti belum tahu gimana dia sebenarnya, kan?" tanya Ester. "Loe pasti ngira dia ini malaikat karena mukanya yang polos gitu," timpal Riana. Orang mereka ghibah hanya memutar bola mata malas. "Dia itu preman. Dia itu pernah jambak rambut ibu-ibu di mal karena ngelabrak teman satu sekolah kami. Di kirain teman kami sugar baby suaminya." "Gue udah tahu. Dia hampir bunuh orang di sekolah hari itu," jawab Maria datar. Tidak ada rasa takut atau kaget mendengar cerita soal Cecil. "Dia juga tendang anunya preman pas pulang kerja. Cuma nggak bisa berkutik karena premannya bawa piso." Gadis-gadis itu menatap Cecil. "Loe nggak sampe ke penjara, kan? Nggak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN