"Woy, loe yang namanya Cecil?" Cecil yang baru memasuki ruang kelas kaget karena teriakan pria jangkung di hadapannya tepat mengenai wajahnya. Bahkan ada hujan lokal yang terciprat dari mulut remaja itu. Cecil melap wajahnya dengan tisu kemudian mengambil sanitizer untuk menghapus bekas cipratan itu. "Kampret! Loe siapa? Kok tinggi begitu? Loe ngagetin gue tahu nggak. Udah mulut loe bau bangat lagi," ucap Cecil mengundang tawa teman satu kelasnya. Siswa bernama Diaz itu mengeram kesal karena ucapan Cecil. "Loe Cecil?" "Absolutely, yes," jawab Cecil dengan datar. "Ada apa loe nyari gue? Mau tanda tangan? Sorry... gue bukan artes ," jawabnya seraya berlalu dari hadapan siswa itu seraya melambaikan tangan dan berjalan ke arah mejanya. "Woy!" teriak Diaz tak terima saat dia di acuhka