Lima remaja itu menunggu di mobil setelah pamit pada orang tua baru sahabatnya. Mereka membiarkan sahabat mereka itu menghabiskan waktu sedikit lebih lama dengan keluarga Maria. Hal yang sama juga terjadi tadi saat di kosan. Saat Cecil pamit pada wanita muda yang jualan nasi di lantai satu. Kata Cecil, disanalah dia makan sehari-hari selama tinggal disini. Cecil juga meninggalkan beberapa barang yang tidak ingin dia bawa dengan alasan barang terlalu banyak. Padahal kopernya kosong. Baju-baju yang di belikannya saat dia disini dia kasih semua ke adik-adik mbak Sri. Tak lupa dia menyelipkan amplop berisi uang lima juta di tumpukan baju itu dengan pesan untuk mbak Sri. "Jangan lupa datang kalau ada libur. Pintu rumah bunda selalu terbuka buat kamu, kapan pun itu." Bundanya Maria memeluk C