Geno menatap seraut wajah tirus yang pucat tapi indah tengah menyambutnya pulang. Binar mata Marina membuat perasaan Geno menjadi hangat. “Maafkan aku pulang terlambat,” bisik Geno sambil mengecup bibir istrinya perlahan seperti kebiasaannya sebelum pergi dan saat pulang kerja. Marina hanya mengangguk sambil tersenyum dan mengambil pakaian ganti suaminya dari dalam lemari pakaian mereka yang kecil. Setelah beberapa hari menyiapkan isinya akhirnya rumah ini bisa ditempati dengan layak oleh Geno dan Marina. Rumah kecil mereka kini terasa luas dan hangat sehangat perasaan Geno dan Marina. Geno tak pernah menyangka bahwa akhirnya ia bisa merasakan pulang ke sebuah rumah dan disambut oleh perempuan yang menjadi istrinya. Menjadi family Man sepertinya jauh dari benak Geno, tapi saat waktunya