Geno menghela nafas panjang saat melihat sisi ranjangnya yang biasa menjadi tempat Marina berbaring kosong. Setelah beberapa bulan menikah dan kini terpisah, ternyata begitu mudahnya untuk Geno terbiasa didampingi seseorang. Sudah 5 hari ini ranjang disisinya kosong dan begitu juga perasaannya. Setiap pulang kerumah ia menjadi dongkol lalu melampiaskannya pada Marina dengan mengirimkan pesan - pesan penuh kemarahan karena ia pergi tanpa persetujuan Geno. Tentu saja sebenarnya ia marah pada pak Herman tapi ia tak dapat mengungkapkannya secara langsung selain memutuskan untuk selalu pergi pagi dan pulang tengah malam. Rumah besar itu tanpa Marina terasa seperti kost-kost an. Tak ada yang berkumpul lama dimeja makan. Hanya pak Herman dan Linda saja. Jika Geno tak pulang pun ia tidak akan d