“Apakah kau yakin ingin melakukan ini?” Tanya Zox kepada Adi sekarang ini. Dia berada di sebuah ruangan tertutup, dimana alat untuk mengirimkan kesadarannya ke dalam dunia Virtual akan segera dilaksanakan. Adi telah melihat semuanya, melihat risiko sekaligus beban tanggungan yang akan dia hadapi apabila melakukan ini semua di sini sekarang juga. Adi tahu apa yang tengah ia perjuangkan.
“Hanya 3 bulan kan? Setelah itu, katakan padaku kalau semuanya akan selesai!?” Balas Adi dengan sedikit mengancam. Zox mengangguk-anggukkan kepalanya, setuju dengan apa yang diinginkan oleh Adi kepada dirinya sendiri saat ini. “Kami tak memiliki alasan untuk menyimpanmu di tempat ini lebih dari 3 bulan, karena kami akan memerlukan banyak sumber daya untuk melakukannya nanti”.
Adi kemudian menanda tangani perjanjian itu. Perjanjian dimana dia harus berkomitmen untuk masuk dan juga menyetujui kontrak menjadi bagian dari Banana Corporation. Menjadi salah satu subjek percobaan sekaligus subjek pemain inti Esport terkemuka di sana. Adi tahu kalau ini adalah satu-satunya pilihan yang dapat ia pilih, karena setelah ini tak ada lagi jalan untuk mundur.
Alasan Adi melakukan ini adalah karena Ibu dan juga adiknya. Setelah mereka berdua mengantarkan Ibu mereka untuk pergi ke rumah sakit, Adi sangat terpukul saat mengetahui jumlah uang yang harus dibayar oleh dirinya agar Ibunya bisa pulih dengan sungguh-sungguh. Adi tak memiliki cara atau jalan lain selain untuk mempertaruhkan nyawanya sendiri dan membayar semua hutang yang keluarganya ambil itu.
Jika Adi melakukannya, mungkin dia memang akan mati pada akhirnya. Namun, dengan uang sebanyak itu akan membuat keluarganya sendiri menjadi sangat sejahtera. Mereka tidak mungkin lagi kesulitan untuk memikirkan tentang perkara hutang, jaminan, atau debt collector yang datang ke rumah. Mereka mungkin akan bisa membayar polisi untuk mengusir Ayah mereka bila sewaktu-waktu akan datang.
Tapi dengan begitu saja, Adi juga memiliki rasa takut di hati kecilnya. Dia takut jika memang nantinya dia tidak akan mampu untuk melihat senyuman adiknya atau Ibunya kembali dengan normal. Hanya kehilangan sosok yang membuatnya hidup sampai sekarang. Ini memang sebuah pertaruhan yang sangat berharga bagi Adi. Dan apa artinya hidup bila tidak ada sebuah pertaruhan di dalamnya saat itu juga.
Adi pun menelepon Zox, berkata kepadanya kalau dia setuju untuk melakukan perjanjian itu, dengan syarat perusahaan Banana harus menanggung semua bebang hidup dan juga kesejahteraan keluarganya. Adi berpikir, kalau permintaannya adalah sebuah permintaan yang tidak masuk akal, tapi pada akhirnya perusahaan itu benar-benar berkomitmen penuh untuk mencoba merekrutnya.
Bocah laki-laki itu sendiri juga bingung, apa yang dilihat oleh perusahaan darinya? Apa arti dirinya bagi mereka? Kenapa mereka begitu bersikeras untuk membuat Adi sampai menjadi bagian dari mereka seperti itu? Apakah Adi memang seberharga itu bagi mereka? Atau apakah mungkin Adi hanya akan masuk di dalam jebakan perusahaan-perusahaan besar seperti mereka saat ini?
Tiba-tiba, mobil datang untuk menjemput Adi dari rumah sakit untuk pergi ke tempat perusahaan Banana itu berasal. Adi di antar menggunakan sebuah mobil sedan mewah yang biasanya dipakai oleh bos-bos besar di banyak perusahaan ternama. Adi menganggap kalau perlakuan mereka cukup berlebihan sampai-sampai harus bertingkah seperti itu kepadanya. Kenapa mereka melakukan sesuatu sampai segitunya?
Adi mengucapkan salam kepada Adiknya, salam yang mungkin akan menjadi salam perpisahan terakhir yang akan dia lakukan oleh dirinya sendiri nanti kepada Adiknya. Adi tak bisa berjanji, kapan akan bertemu dengan Nadilla lagi. Yang bisa ia janjikan adalah Adi akan membuat hidup dari Ibu sekaligus Adiknya itu menjadi sejahtera dan lebih nyaman daripada sebelumnya.
Nadilla memeluk Adi dengan keras dan juga begitu tulus, sadar kalau mungkin Adi benar-benar akan kehilangan sosok kakaknya itu nanti. Adi pun juga merasa demikian, memeluknya dengan keras juga. Adi juga tak ingin kehilangan sosok adiknya yang sangat dia cintai sekarang. Tapi keadaan, memaksa dirinya menjadi sampai seperti sekarang tak bisa untuk mundur kemana-mana
Adi diantar sampai ke perusahaan Banana, lebih tepatnya salah satu cabang anak perusahaan Banana yang ada di sini. Zox pun juga ikut masuk ke dalam mobil dan mengantar Adi tepat langsung ke tempat gedung yang akan dia hadiri di sana. Selama Adi hidup, dia tak pernah berada di tempat yang semewah gedung yang akan dia datangi sekarang. Adi benar-benar bermimpi untuk suatu hari bekerja di tempat seperti itu.
Dan sampai di sana, perusahaan itu benar-benar seperti sebuah perusahaan yang berasal dari masa depan. Banyak sekali perangkat-perangkat aneh sekaligus canggih yang Adi lihat di dalam gedung membuatnya bingung mengapa barang-barang seperti itu tidak dijual di pasaran. Adi pun hanya berpikir dan berandai-andai di dalam hatinya, merasa kalau mungkin ini tidak akan bisa dijangkau oleh orang umum.
Hampir semua teknologi yang ada di gedung ini adalah teknologi yang tak pernah dia lihat di tempat umum. Mereka seperti memiliki perjanjian tak tertulis untuk tidak menyebarkan apa pun yang berada di dalam gedung ini ke luar gedung. Seperti halnya opera hall yang ada di australia, untuk menjaga kesakralan dan juga ke privatan tempat ini dari khalayak umum di luar sana.
Sampai pada akhirnya Adi di tempatkan ke sebuah ruangan yang benar-benar terasa seperti film sains fiksi, ratusan atau mungkin ribuan platform yang mirip seperti kasur dengan sebuah perangkat yang menempel di kepala mereka ada di sana. Sedangkan ruangan ini sendiri sangat dingin, mencegah apabila terjadi sebuah gejala overheat atau kepanasan di dalam ruangan ini nantinya bila sesuatu terjadi.
Adi tak tahu, seberapa besar bayaran ratusan atau ribuan orang tersebut di dalam ruangan ini. Namun dia yakin kalau bukan hanya gedung ini saja yang menyimpan platform-platform yang sangat canggih seperti itu sekarang. Banyak sekali platform sekaligus ruangan lain yang menyimpan barang-barang lain tak kalah canggih daripada yang ada di ruangan ini sekarang juga.
Adi bisa melihat komitmen dari perusahaan Banana untuk melakukan ini semua, komitmen untuk bisa membuatnya benar-benar menjadi masa depan yang baru diidam-idamkan oleh semua orang. Dan Adi, bisa menjadi salah satu bagian dari masa depan itu. Hanya saja dia tak tahu masa depan yang mana akan dia ambil untuk bisa berperan aktif di dalamnya. Apakah dia akan ikut menghancurkan masa depan itu?
Zox pun mengantar Adi ke sebuah ruangan khusus, ruangan yang terpisah dari ratusan pod tempat orang-orang yang mungkin telah masuk ke dalam dunia virtual itu di sana. Zox mengatakan kalau setiap orang yang akan masuk ke dalam Pod harus disterilkan sekaligus di uji coba terlebih dahulu, apakah fisik sekaligus mentalnya masih bisa bekerja dengan baik apabila dihadapkan dalam situasi yang ekstrim.
Zox mengatakan kalau Adi adalah kandidat yang sangat kuat, sampai mungkin kalau dia tidak perlu untuk melakukan semua tes yang memakan banyak waktu itu. Tes-tes itu akan sangat melelahkan dan malah mungkin akan membuat Adi gagal dalam kualifikasi masuk ke dalam Pod nantinya. Hal yang tentu saja dihindari oleh Zox bilamana mereka benar-benar terjadi untuk melakukannya.
Dan ternyata memang benar, Adi tak perlu melakukan serangkaian tes yang ada di sana. Dia cukup dihimbau untuk menunggu waktu datangnya Pod yang akan tersedia untuk dia gunakan. Dan sebelum Pod itu datang, Adi akan diminta untuk menandatangani form persetujuan bahwasanya dia memang secara sengaja ingin untuk ikut masuk dan juga berpartisipasi dalam kegiatan ini nantinya.
***
“Sebelum kau masuk ke dalam Pod ini, perlu kujelaskan padamu apa yang akan kau hadapi nantinya.” Ucap Zox kepada Adi mencoba untuk mewanti-wanti sekaligus memberikannya sebuah peringatan. Tentang apa yang mungkin akan terjadi setelah ini nantinya. Adi harus mendengarkannya dengan seksama sekaligus dengan sangat cermat sekarang ini.
“Kau, akan masuk ke dalam sebuah dunia game bernama Arx Online. Sebuah dunia dimana kau bisa menjadi apa saja sesuai dengan skill yang kau miliki di dunia itu. Sayangnya, skill yang kau miliki di sana tidak bisa kau atur-atur atau rubah sesuka hati. Sama seperti seseorang yang sudah terlahir ke dunia ini, kau tidak mampu untuk memilih menjadi seperti apa dirimu yang sesungguhnya di sana. Kau tidak dapat memilih siapa sebenarnya dirimu, karena memang kemampuan sekaligus Skillmu telah ditentukan secara random menggunakan algoritma yang kami rancang sedemikian rupa agar bisa menyesuaikan dengan dirimu yang ada di dunia asli nantinya.”
“Di dunia itu, lebih tepatnya mirip seperti dunia dimana MMORPG berasal pada umumnya. Sebuah dunia fantasi dengan banyak sekali makhluk mitologi sekaligus monster-monster yang berbahaya. Jika kau mati, kau akan memiliki kesempatan untuk dihidupkan kembali. Karena memang, kematian bukanlah akhir dari segalanya di dunia ini. Hal yang dapat membuatmu benar-benar mati adalah jika kau kalah dalam permainan ini. Seperti yang kau lihat, perusahaan kami telah mengumpulkan berbagai macam tim dari berbagai negara untuk berkumpul di satu tempat yang sama dan juga untuk bertanding satu sama lain. Jika dirimu dan juga timmu kalah dari permainan itu, maka nyawamu yang akan menjadi ancamannya.”
“Semua negara di dunia ini ikut berpartisipasi, entah itu negara maju, negara miskin, ataupun negara terpencil. Kau tidak akan pernah tahu dimana musuh akan datang untuk menyerang atau menyergapmu, karena memang kau akan ditakdirkan untuk selalu berwaspada jika ada musuh mendekatimu. Tapi tenang, bukan berarti semua area adalah area yang berbahaya. Ada beberapa area di dunia itu bisa disebut sebagai area safe haven atau checkpoint. Area dimana semua damage atau kerusakan bisa dinetralisir dan menghilang sehingga pemain lain tidak akan mungkin bisa saling menyerang satu sama lain. Hanya di tempat itulah kau akan bisa merasa membuat dirimu sendiri merasa nyaman.”
“Dan juga, kau tidak sendirian untuk bertanding di dalam permainan ini. Kami sudah menyiapkanmu beberapa kelompok orang, yang juga bisa saja kau sebut sebagai sebuah tim, yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam permainan untuk memandumu bagaimana caranya dunia yang ada di dalam sana bekerja. Semua bahasa yang ada di dalam game akan kami atur sebagai bahasa Indonesia, sehingga kau mungkin tidak akan kesulitan untuk berkomunikasi meskipun lawan bicaramu berasal dari belahan dunia yang lain. Kau mungkin akan sadar kalau posisimu tidak akan benar-benar sendirian di tempat itu di sana. Kami juga berdoa untuk keselamatanmu.”
Adi termenung, mencoba untuk menyerap dan juga mengingat rentetan informasi yang sebanyak itu ke dalam otaknya, dia merasa kalau beban yang ia tanggung di dalam otaknya akan sangat berpengaruh ke dalam orang lain. “Kau mengatakan kalau aku akan bertanding dengan berbagai tim di seluruh dunia. Apakah itu juga berarti kalau permainan ini akan dilihat oleh semua penonton di seluruh dunia?”
“Ya, benar.” Ucap Zox dengan sangat yakin. “Tapi sayangnya, mereka tidak akan tahu siapa identitas asli orang-orang yang sedang bertarung di dalam layar kaca mereka nantinya. Yang mereka tahu hanyalah kalau ini sebuah karakter-karakter fiksi yang bertarung hanya untuk memperebutkan sesuatu yang mereka mungkin tak akan paham bisa lakukan. Kau akan benar-benar menjadi seorang superstar nantinya.”
“Lalu, kalau memang benar begitu, apa alasan kalian memilihku menjadi bagian dari tim atau tim ini? Apa yang kalian lihat dari diriku? Bisa kalian lihat sendiri. Aku adalah seorang pecundang yang tak memiliki bakat! Aku bahkan seorang beban bagi keluargaku sendiri!” Tanya Adi sekali lagi mempertanyakan keputusan sekaligus pertaruhan perusahaan Banana kepadanya. Adi sendiri tak tahu apa arti dari nilai hidupnya kepada perusahaan yang sebesar itu sekarang ini.
Zox memegang bahu dari Adi, mengatakan sesuatu kepadanya. “Kau pasti sudah melihat semua peralatan sekaligus alat-alat canggih yang ada di kantor ini. Dan aku yakin kalau kau tidak tahu apa saja yang kami telah bisa lakukan. Percayalah padaku, perusahaan tidak mungkin akan salah memilih seseorang sekarang. Kau memang ditakdirkan untuk bertarung di dalam permainan ini dan membela negaramu.”
Kemudian, suara Pod terdengar berisik, seperti siap untuk digunakan. Penutupnya terbuka, membuat sebuah platform di sana siap untuk ditiduri oleh seseorang yang berada di sana. Adi mungkin akan benar-benar kehilangan kontrol atas dirinya sendiri saat ini. Dia mungkin tidak akan bisa kembali untuk melihat senyuman manis dari adiknya maupun ibunya. Tapi dia harus melakukan ini demi mereka berdua.
“Fanzy, Pod telah siap digunakan, kau memiliki waktu untuk menghubungi seseorang, keluarga terdekat, atau siapa pun itu yang mungkin berarti sangat besar bagimu. Karena setelah ini, kau tidak akan mungkin menghubungi mereka lagi dalam waktu dekat. Apakah kau bersedia melakukannya?” Tanya Zox sambil membuka parka itu dan membiarkanku untuk terbaring duduk masuk di dalamnya dengan mudahnya.
“Tidak, aku rasa tidak perlu. Biarkan aku untuk masuk ke dalam dunia virtual itu sekarang.” Dua orang mengangkat tubuh Adi agar berbaring dengan benar sekarang. Dia pun mencoba untuk meletakkannya agar tidak terkena benjolan yang lain lebih ringan daripada yang dia rasakan sekarang ini. Tubuh Adi tertutup dengan tepat menggunakan perangkat ini. Dan kemudian, suara starting up dimulai.
“Fanzy, selamat datang di Arx Online”...