Game 8

2062 Kata
“Karena semuanya sudah berkumpul, bagaimana kalau kita memperkenalkan kepada anak baru ini bagaimana cara tim kita bekerja.” Ucap Pria bernama Sion. Pria yang mungkin terlihat normal dibandingkan para pemain di dalam tim ini. hanya saja, Fanzy masih belum tahu bagaimana sifat asli dari pemuda yang penampilannya terlihat biasa-biasa saja dan cenderung generik ini. Penampilannya terlihat seperti seorang anggota geng motor, memakai jaket kulit hitam tanpa adanya kain untuk menutupi lengan bagian atasnya. Sementara matanya tertutup oleh kacamata hitam yang membuatnya bisa menyembunyikan kondisi matanya. Rambutnya juga terlihat sedikit sekali rambut yang tumbuh di atas sana. Fanzy kebingungan bagaimana cara pria ini bertarung di dalam game ini. Mereka semua, menarik bangku satu persatu, melingkar dan saling berhadap-hadapan satu sama lain. Fanzy terlihat bingung siapa pemimpin di antara para orang-orang ini di dalam tim. Karena mereka memang memiliki kecenderungan dan sifat yang benar-benar aneh satu sama lain. Tak layak untuk bisa disebut sebagai pemimpin atau orang yang memiliki peran aktif di dalamnya. “Namun sebelum kami melakukannya, bukankah sebaiknya kau memperkenalkan dirimu terlebih dulu wahai anak baru.” Sahut Bozzy kepada Fanzy. Mengingat dia baru saja melakukan hal yang buruk kepadanya, tidak ada salahnya untuk bagi Fanzy memperkenalkan dirinya sekarang dengan cara yang lebih manusiawi sekaligus beradab di hadapan orang-orang di sini sekarang. “Baiklah kalau begitu,” Fanzy berdiri dari atas kursinya, kemudian mulai memperkenalkan dirinya kepada yang lainnya. “Perkenalkan, namaku adalah Adi “Fanzy” Setiawan. Pro Player dari game Valorant. Aku direkrut oleh Zox untuk ikut bertanding dan menjadi bagian dari tim kalian sekarang ini. Aku mohon kepada kalian semua untuk kerja samanya.” Ucap Fanzy kepada mereka semua. Namun, sama seperti raut muka yang dihasilkan oleh Vira sebelumnya, semua orang yang duduk di tempat ini memasang muka yang benar-benar kaget sekaligus tercengang. Fanzy menduga kalau mereka sedang mengalami hal yang sama seperti yang Vira rasakan sebelumnya. “Sudah kubilang kan. Kalau dia adalah orang yang benar-benar baru. Dia mungkin mendapat perangkat terbaru saat turun kemari”. “Jadi, rumor itu memang benar,” sahut Recks dengan sangat gemetaran. “Kau masih mendapatkan semua masa lalumu saat sebelum datang ke dunia ini? Katakan padaku. Bagaimana situasi dunia sekarang? Lalu siapa dirimu? Apa kau memiliki keluarga? Apakah kau memiliki kekasih saat berada di dunia nyata?” Lanjutnya dengan sederet rentetan pertanyaan yang tanpa henti bisa dia lakukan sekarang di sana. “Ehhmm.. ya. Aku punya keluarga. Aku memiliki Ibu dan juga adik kecil yang manis. Namun sayangnya, Ibuku mendapatkan sebuah penyakit mematikan sekarang. Aku terpaksa harus mengikuti turnamen ini untuk mengobati penyakitnya. Maaf, jika aku tidak seperti kalian yang sudah hebat nantinya.” Fanzy menjelaskan tentang keluarganya, dan semua orang pun melihatnya dengan tampang penuh empati. “Hmm... Sepertinya kau tidak perlu menjelaskan soal itu. Bukannya aku tidak peduli dengan kisahmu, namun aku yakin kami semua di sini memiliki kisah kami masing-masing. Hanya saja, kami tak bisa membagikannya kepadamu, semata-mata tidak ada hal yang bisa kami bagikan kepadamu. Maaf bila ucapanku ini merusak suasana hatimu sekarang.” Balas Bozzy dengan pikirannya yang rasional. “Apa kau bodoh! Dia adalah orang yang spesial! Dia berbeda dengan yang lainnya yang sudah turun di dalam game ini! Apa kau mendengar rumor kalau orang-orang dari tim lain juga mengalami hal yang sama dengan pemuda ini? Aku yakin, para GM memang sedang menambah kedinamisan dari permainan ini nantinya!” Balas Recks mencoba untuk mencari jelas tentang apa yang terjadi sebenarnya dengannya. “Tunggu, apakah kalian sudah mengenal tim-tim lain yang akan bertanding dengan kita?” tanya Fanzy. Karena menurutnya, jika mereka sudah mengenal satu sama lain, maka mereka bisa dengan mudah untuk mencari celah kelemahan dari tim tersebut dan memanfaatkannya sebagai kemenangan dari tim mereka sendiri nantinya. “Ya, kami telah mengenal beberapa dari mereka jauh sebelum kau datang.” Jawab Vira. “Bahkan kami sudah melakukan operasi raid bersama dengan tim-tim lain. Ya... walaupun tim di asia saja sih. Tim-tim eropa dan juga orang-orang barat tidak menganggap kami sebagai tim yang benar-benar hebat bukan berarti kami tidak ingin menganggap mereka ada. Kami hanya kenal beberapa dari tim tersebut sekarang.” Balas Bozzy kepada Fanzy “Kondisi di dalam game ini, mungkin agak sedikit berbeda dengan kondisi yang kau dengar dari beberapa hal atau kondisi yang kau dengar saat berada di dalam dunia luar. Kami tidak berseteru satu sama lain seperti yang kau pikirkan. Malahan, kami sering sekali melakukan kerja sama dan juga piknik antar tim dari berbagai macam negara.” Sahut Vira. Membuat Fanzy berpikir kalau itu tidak seburuk yang dia kira. “Tidak, hentikan Vira. Kau telah berkata sesuatu yang jauh dari apa yang kami ingin bicarakan kepadanya sekarang!” Ucap Recks dengan sangat tegas. “Anak baru. Apa yang kau ketahui dari dunia ini dari dunia di luar sana? Kami benar-benar kehilangan memori kami untuk bisa mengingat masa lalu kami. Aku berharap, kehadiranmu bisa mengubah itu semuanya sekarang juga!” sahutnya kepada Fanzy. “Seperti yang kau dengar, Aku mungkin akan memang menjadi orang yang terakhir dikirimkan dari dunia luar. Dan mungkin, aku memang akan memulai jalannya turnamen di dalam game ini nantinya. Aku tak tahu, apakah aku memang akan menjadi pionir atas ini semua atau tidak, tapi yang jelas aku merasa kalau mungkin aku memang menjadi pilihan terakhir bagi mereka. Apa yang kalian tahu soal Banana Corp?” “Banana Corp? Entahlah. Yang kami tahu hanyalah Bananaman, GM dari game ini. Dan orang yang memang memiliki andil terbesar tentang bagaimana proses balancing terjadi di dalam game ini. Tapi memangnya ada apa dengan mereka?” Tanya Naver. Dan sesuai dengan dugaan Fanzy, mereka tidak kenal dengan siapa sebenarnya Banana itu sebenarnya. “Banana adalah pemilik sekaligus pengembang dari game ini. Aku tidak tahu seberapa jauh kalian kehilangan informasi kalian, namun aku mengira kalau kalian masih sadar kalau kalian berada di dalam sebuah game sekarang. Aku takut, jika kalian terlalu nyaman untuk berada di dalam game ini dan kalian melupakan apa tujuan kalian berada di dalam game ini saat ini.” Ucap Fanzy kepada mereka. Semua anggota dari tim Fanzy tersebut akhirnya berdiri berbarengan. Mereka seperti dengan sangat kompak mencoba untuk menunjukkan kemampuan mereka kepada Fanzy di sana. Menunjukkan, kalau mereka tidak pernah bertujuan untuk bermain-main di tempat ini saat ini. “Memang kami tidak mempunyai masa lalu seperti dirimu, tapi kami memiliki motivasi untuk memenangkan turnamen ini dan membanggakan negara kita sendiri nantinya!” Ucap Vira. Pertama-tama, dari kubu Recks. Dia mengeluarkan sebuah rantai panas dari tangannya, rantai itu terbuat dari tumbuhan yang bergelimang dengan cairan lava dapat menghanguskan kulit maupun tulang orang-orang yang sangat dalam. Recks menunjukkannya di depan Fanzy, membuatnya langsung terkesima di saat itu juga saat ini. Semua orang menatapnya dengan sangat tajam sekarang. “Lihatlah rantai kematian ini, aku pernah membunuh seekor naga hanya dengan menyabetkan rantaiku tepat ke arah lehernya. Aku telah membunuh banyak orang, dan mungkin aku bisa melakukannya dengan mudah jika rantai ini menyentuh kulitmu sekarang juga.” Ucap Recks kepada Fanzy saat itu juga. Dia sepertinya adalah tipe petarung yang mengandalkan sihir sebagai elemen utamanya. Tidak hanya itu, dari tangan kirinya juga muncul sebuah grimoire yang melayang dan juga terbuka dengan lebar tanpa henti menggunakan kertas yang ada sekarang ini. Fanzy menjadi bingung, kelas petarung apa sosok Recks sebenarnya sekarang ini. “Tunggu, jika memang kau adalah seorang yang menggunakan sihir dan juga buff dari senjata-senjatamu, apakah kau mantan pemain MMORPG?” “Darimana kau bisa menebaknya?” Sahut Recks dengan sangat kebingungan. “Aku tidak tahu sebutan itu darimana sebenarnya, namun aku memiliki kecurigaan untuk bisa benar-benar memiliki masa lalu itu.” Jawabnya. “Dan jika memang yang kau katakan benar, aku selalu memiliki kecenderungan untuk menghafal semua pola yang ada di dunia ini. Jika kau bertanya kepadaku tentang Arx Online, maka aku adalah junjungan pertama yang harus kau pilih di sini.” “Heh... begitu saja kau sudah sombong. Kau hanya bisa menunjukkan kemampuanmu kepada anak baru?” Sekarang, giliran Bozzy yang ingin mencari perhatian kepada Fanzy. Dari tangannya, dia mengeluarkan sebuah bola api sekaligus es di kedua tangannya. Kedua elemen tersebut benar-benar menunjukkan kalau dia mungkin adalah tipe pure magician atau bisa disebut juga elementalist dengan bukti bisa menguasai beberapa elemen sihir secara sekaligus di sana. Namun tiba-tiba, tidak hanya tangan dari Bozzy yang bisa mengubah dirinya menjadi sebuah elemental murni, seluruh tubuhnya juga berubah menjadi atribut dari elemen tersebut. Api dan Es. Sementara kakinya, berubah menjadi batu sekeras tanah. Fanzy menjadi bingung siapa Bozzy sebenarnya dan kemampuan apa yang dia pakai untuk bisa mencapai wujud tersebut sekarang. “Di dalam dunia Arx Online, biasanya orang-orang akan memiliki satu elemen sihir yang bisa mereka pakai seumur hidup. Namun tidak dengan aku, aku memiliki banyak sekali elemen yang bisa aku lakukan. Dan setiap elemen itu terikat dengan hidupku, menjadi satu bagian yang tak bisa terpisahkan. Aku bisa mengubahnya menjadi elemen yang mungkin tak pernah kau lihat sebelumnya”. Dengan cepat, seluruh tubuh Bozzy berubah menjadi puluhan elemen yang berkilau dengan sangat cepat. Sampai-sampai Fanzy sendiri tak tahu elemen apa saja itu yang ada di dalam tubuhnya. Yang Fanzy bisa lihat hanyalah kalau Bozzy benar-benar berkilau dengan wujudnya yang seperti sekarang. Dan sepertinya, Fanzy tak boleh meremehkan pemain yang bertubuh pendek itu di sana sekarang. “Tidak-tidak. Sepertinya dia melebihkan kata-katanya. Semua orang memiliki elemen sihir di dalam tubuhnya, sama seperti sebuah atribut. Namun perbedaannya dengan elemen adalah, orang tersebut tidak akan mampu untuk mengukur seberapa banyak elemen-elemen tersebut agar bisa benar-benar presisi dan menjadi elemen yang sempurna. Penuh ketelitian dan juga perhitungan yang sempurna.” Jelas Vira Fanzy hanya bisa membayangkan kalau sesuatu tentang elemen-elemen itu mirip seperti seorang alkimia yang mencampurkan bahan-bahan materi kimianya ke dalam bahan yang lain. Berjaga-jaga bila sesuatu tersebut benar-benar tidak bisa membuatnya meledak atau membunuh diri mereka sendiri. Dan jika itu memang terjadi, Bozzy mungkin orang yang sangat jenius bisa melakukan itu dalam waktu singkat. “Kau tahu, ibarat kata seperti seseorang yang sering berlari, mereka telah sangat sering melakukannya sampai lupa bagaimana cara untuk berenang, melompat, atau melakukan aktivitas lain dengan benar. Bedanya dengan Bozzy, dia bisa mengontrol dan melakukan itu semua dengan benar. Dia mungkin benar-benar satu-satunya orang yang bisa melakukan elemen kontrol tersebut di dalam game ini.” Sahut Vira. “Kau tahu, sesuatu soal presisi, ketepatan, dan timing mengingatkanku akan sesuatu. Bozzy, apakah dirimu di masa lalu ataupun di ingatanmu yang asli adalah seorang pemain game sport ataupun olahraga? Karena atribut-atribut itu hanya dimiliki oleh pemain-pemain strategi. Apa kau mengingatnya sekarang ini?” Sahut Fanzy melemparkan analisisnya. “Aku tidak tahu apa yang kau katakan anak baru, tapi aku merasa kalau aku mempunyai sesuatu yang lain di dalam diriku sendiri. Sesuatu yang mungkin menjawab kenapa aku bisa mempunyai semua kehebatan itu sekarang ini. Dan aku merasa, mungkin aku memang seseorang yang seperti kau bilang tadi.” Balas Bozzy, mempertanyakan tentang dirinya sendiri sekarang ini. “Tunggu-tunggu, aku mengira kalau kalian semua berdiri sekarang karena kalian ingin menunjukkan anak baru ini cara untuk mendapatkan EXP secepat mungkin dan naik level. Kenapa kalian malah memamerkan skill kalian masing-masing?” tanya Naver kepada semuanya. Fanzy sendiri juga kebingungan siapa yang memulai adu dan pamer skill seperti sekarang ini. “Ah iya. Aku lupa, Fanzy ini masih memiliki level yang rendah. Kenapa kita tidak mengantarnya ke dungeon itu dalam waktu dekat?” sahut Vira. Semuanya menopang dagu dengan tangan kanan mereka, memikirkan risiko yang mungkin terjadi jika memang Fanzy pergi ke sana dalam waktu dekat. “Aku rasa itu adalah ide yang bagus. Mungkin memang kita harus mengantarnya ke sana saat ini.” Jawab Recks. “Tapi kita semua tidak bisa mengantarnya, karena expnya akan terbagi kepada kita berenam, dan Fanzy sendiri mungkin tidak akan mampu untuk mendapatkan EXP secepat yang dia punya nantinya. Dia hanya perlu satu rekan companion, yang bertugas untuk menjaganya sekaligus membantunya melawan semua musuh demi musuh itu nantinya. Hanya saja, aku bingung siapa orangnya itu.” Sahut Naver kepadanya. Recks kemudian melangkahkan satu kakinya ke depan. Seperti ingin mengajukan dirinya sendiri kepada yang lain untuk mendampingi Fanzy untuk masuk ke dalam dungeon itu nantinya. “Aku! Biarkan aku masuk ke dalam dungeon itu luar sampai dalam! Aku akan memandunya dan berjanji akan menaikkan levelnya saat ini juga dengan cepat!” Tidak ada sanggahan ataupun bantahan dari member tim yang lain. Dan rupanya, mereka memang percaya dengan sosok Recks. Dan mungkin, tidak lama dari sekarang, setelah mereka bertemu, Fanzy akan mulai mencoba untuk grinding dan menaikkan levelnya secara eksponensial!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN