Tengku Ammar segera mengalihkan perhatian, ia berkata kepada Ratih, "Aku akan mengajakmu bermain golf!" Ratih mengangguk dan segera pergi bersama Tengku Ammar. Dia tahu bahwa Tengku Ammar tidak begitu menyukai Hafiz. Kata-katanya selalu penuh dengan nada dingin. Untungnya, Hafiz memiliki pendidikan yang baik, kalau tidak, dia pasti akan berselisih dengannya. “Apakah kamu tahu cara bermain golf?” tanya Tengku Ammar. Ratih menggeleng. Dia bukan dari kalangan berada. Dia hanya bisa main lompat tali atau kelereng semasa di kampung. Dia tidak tahu mengapa orang kaya suka memukul ke bola ke lubang kecil yang begitu jauh, sungguh tidak menarik! "Ayo aku ajarkan," kata Tengku Ammar. Setelah beberapa putaran, meskipun tidak masuk ke lubang, itu sedikit mendekati. Namun dari kejauhan Hafiz