Arini mendelikkan bola matanya ke arah Arjuna dengan marah ia berkata, “Saya heran, dengan Mas Juna sekarang. Kenapa ya, kok berubah menjadi m***m seperti ini. Bukannya dulu Mas sudah pernah bilang tidak akan menyentuh saya, menjilat ludah kembali Mas!. Makanya, kalau jadi orang itu jangan sok jual mahal.” Sindir Arini. Arjuna menatap tajam Arini, “Siapa juga yang mau menyentuh kamu, saya ini hanya melakukannya dengan terpaksa mengoleskan tabir surya ini ke tubuh kamu, kalau kamu tidak mau dioleskan kamu harus bersiap malam nanti tubuh kamu menjadi merah seperti kepiting rebus dan kamu akan merasa kepanasan. Silahkan, kamu pilih yang mana, gengsi pura-pura tidak mau atau mau demi kenyamanan kamu saat tidur nanti malam dan perlu kamu ingat, saya tidak memaksa, saya hanya memberikan peringa