Arjuna menggeram sakit, akibat tendangan Arini. Arini membalikkan badannya dan berkata kepada Arjuna,’Kenapa Mas Juna, mengageti Saya seperti tadi.” “Saya mau memberikan kejutan dan tidak tahu kalau ternyata kamu bakalan memberikan tendangan yang untungnya tidak terlalu keras.” Sahut Arjuna. “Kalau tidak keras, kenapa tadi menggeram dan menggerutu kesakitan, tapi sepertinya tadi itu hanya akal-akalan Mas Juna saja, padahal tidak sakit sama sekali. Kapan Mas Juna datang dari Surabaya?” Kata Arini. Arjuna pun mengatakan, kalau ia baru saja datang dari bandara dan langsung ke perusahaan. Arjuna kemudian mengajak Arini untuk duduk di atas sofa yang ada di ruang kerjanya. Ia lalu dengan santainya merebahkan kepalanya di atas paha Arini dan menyelonjorkan kakinya di sepanjang sofa. “Kepala M