Bab 31

1818 Kata

“Kalian ngapain di sini?” tanya Elang pada Rafan dan Luna. Melihat keduanya saja sudah membuat dia menduga-duga akan terjadi kejadian buruk. Maklum saja, Rafan suka sekali mengompori. “Mami yang undang,” sela Mami Eva. Rafan dan Luna tersenyum, salam takzim. “Makin awet saja, Tan. Banyak suntik formalin ya?” kelakar Rafan membuat Mami Eva tertawa. “Kamu ini persis Mommy-mu. Ayo masuk! Orangtuamu ada di dalam.” “Tuh lihat, kita di undang.” Luna tersenyum memainkan alisnya. Dia datang dengan membawa rombongan, tiga anak yang masih bayi dan Mbok Nana. “Gue kok curiga ya?” lirih Liana melihat mereka masuk. Feeling lebih sensitif daripada tindakan. “Kita lihat saja nanti, gimana jadinya.” Elang merangkul pinggang Liana, spontan ditepuk. “Apa ni?” “Acting aja di depan mereka.” Liana me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN