Pisau belati kembar itu tetap terdiam, melayang di udara. Seakan bersiap untuk menunggu perintah dari Manusia Sihir Bermata Merah itu. Hingga membuat Phiro salah paham kepada Pharo. Jika pisau belati kembarnya itu, akan diperintahkan untuk menyerang dirinya. Untuk menyakiti dirinya. k "Apakah dia sedang kambuh gilanya? Hingga berniat untuk menyerang ku, dengan pisau belati kembar ku itu?" tanya Phiro di dalam hatinya, dengan spekulasi liar di benaknya. Phiro pun lalu mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya itu kepada kembaran gaibnya. "Kau ingin membunuhku, Aro?" tanya Phiro dengan nada bergetar. Takut pisau belati kembar itu menyerangnya secara membabi-buta. Yang bisa membuat dirinya mati saat itu juga, di tempat itu. Pharo sedikit terkejut mendengar perkataan dari Phiro. Tak meny