Bab 34. (Kepedihan dan Dendam Kailan)

1016 Kata

Setelah terbang beberapa menit di angkasa Bulan. dengan kecepatan tinggi Akhirnya Kailan pun turun pada sebuah dataran tinggi di Bulan Gelap. Langit nampak gelap, sinar Matahari tak menyinari tempat itu sama sekali. Ribuan bintang pun yang terangkai dalam berbagai galaksi pun. Tak mampu membuat tempat itu menjadi terang, dengan cahaya mereka yang teramat redup dan jauh jaraknya dari Bulan. "Menyebalkan! tempat ini masih saja redup. Sebaiknya aku ciptakan Matahari sihir saja, agar tempat ini menjadi terang," ucap Kailan, dengan kekesalannya itu. Kailan pun lalu menunjukan jari telunjuk kirinya ke langit. Terlihat dari jari telunjuk kirinya, keluarlah cahaya kuning yang terus membesar dan membentuk sebuah bola cahaya, berukuran 5 kali Matahari bila di lihat dari langit Bumi. Matahari si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN