Bab 6. (Dewa Sihir VS Dewa Iblis)

1157 Kata
Dewa Sihir terus naik ke angkasa secara perlahan-lahan. Seolah dirinya sedang menikmati pemandangan dari Bumi, yang sedang menjadi bola salju kedua di masa lalu. Setelah masa bola salju yang terjadi miliar tahun lalu. Di mana kehidupan dunia fana belum ada sama sekali. Semakin meninggi ia terbang, semakin luas Bumi yang dapat ia lihat. Hingga Bumi pun terlihat seperti bola salju raksasa, yang semakin mengecil. Karena salah satu legenda sihir itu telah tiba di di antara orbit Bumi dan Bulan, dengan jarak lebih dekat di antara dua benda langit itu. Daripada jarak yang ada di masa depan, yang berjarak rata-rata 385.000 km. Dewa Sihir lalu menghentikan terbangnya. Matanya menatap ke arah Mars. Tetapi yang ia tatap sebenarnya bukanlah Mars. Akan tetapi sebuah planet seukuran Mars yang berada di antara Mars dan Jupiter. Yang di masa depan, akan menjadi sabuk asteroid. Yang tak diketahui sama sekali oleh manusia dunia fana. Jika sabuk asteroid itu adalah planet yang hancur akibat dari pertarungan antara dua anak kembar Dewa Bulan, yang dikenal sebagai Jubah Merah dan Jubah Putih. Yang berusaha dihentikan oleh Dewa Sihir, walaupun dirinya harus menembus waktu yang begitu jauh dari masanya. Dan menguras kekuatannya yang hanya 50%, hingga tertinggal hanya 30%. saja Yang ia yakini dapat menghadapi Kala Chandra-Kala Chandri sekaligus, yang sedang dirasuki oleh Jubah Putih-Topeng Bidadara dan Jubah Merah-Topeng Bidadari. Yang merupakan benda-benda pusaka dari Galaksi Andromeda, yang memiliki jiwa dan pikiran sendiri. Sebenarnya kemampuan menembus waktu, hanya dikuasi oleh 3 Legenda Sihir. Yaitu Dewa Sihir, Dewa Bulan dan Dewa Iblis alias Lubang Hitam. Sedangkan Kala Chandra dan Kala Chandri, sudah dipastikan menggunakan batu pengendali waktu, untuk menembus waktu. Pemberian dari Dewa Iblis, yang menginginkan mereka berdua bertarung habis-habisan. Seperti dirinya bertarung habis-habisan dengan Dewa Bulan dan Dewa Sihir, sebagai adik seperguruannya. Yang menyebabkan tubuhnya hancur tanpa bekas sama sekali. Karena dikalahkan oleh dua adik seperguruannya di masa lalu. "Rupanya mereka disitu?" tanya Dewa Sihir di dalam hatinya. "Aku harus segera mencegah mereka ...," sahut Dewa Sihir berbicara sendiri. Dewa Sihir berniat untuk melesat ke planet batu sebesar Mars itu. Akan tetapi tiba-tiba saja datang serangan dari arah depan yang berupa naga hitam yang berasal dari sihir makhluk berkekuatan besar yang belum menampakan wujudnya. Dengan sigapnya, Dewa Sihir lalu mengeluarkan jurus andalannya untuk menghadapi naga hitam sihir. Ia tak ingin mengambil risiko, dengan bermain-main dengan serangan sihir mematikan itu. "Harimau Dewa Langit!" teriak Dewa Sihir. Terlihat dari telapak tangan kanannya muncullah sesosok harimau putih raksasa yang segera menyerang naga hitam sihir itu dengan agresifnya. Hingga terjadilah pertarungan antara hewan sihir itu ruang hampa tanpa udara. Di antara orbit Bumi-Bulan. "Sudah dipastikan dia adalah dalangnya, yang membuat anak kembar Dewa Bulan mampu menembus waktu hingga sejauh ini ...," kata Dewa Sihir di dalam hatinya. "Kakak Pertama, rupanya kau dalang semua ini. Keluarlah kau!" teriak Dewa Sihir, dengan mata menjelajah ke segala arah. Mencari keberadaan Dewa Iblis. Tiba-tiba saja 5 meter di hadapan Dewa Sihir, muncullah setitik cahaya hitam yang semakin membesar. Membentuk sosok iblis dengan warna tubuh hitam, bertanduk satu di keningnya. Dengan sayap di kedua punggungnya. Itu bukanlah tubuh asli dari Dewa Iblis. Tubuh itu merupakan tubuh rebutan dari Iblis yang bergelar Iblis Berlian, karena tubuhnya yang terbuat dari Berlian. Jika ia dalam mode bertarung, untuk melawan musuhnya. "Adik ketiga, tak akan kubiarkan kau merusak rencana ku ... Adik kedua sedang aku buat sibuk di Andromeda. Jadi kali ini, kalian tidak mungkin dapat bergabung untuk menghadapi, diriku ini ...," kata Dewa Iblis, yang sebenarnya hanya mengirimkan sebagian dari jiwanya untuk merasuki Iblis Berlian untuk menghadapi Dewa Sihir. Iblis Berlian merupakan iblis terkuat fisiknya di pusat Galaksi Bima Sakti. Dewa Iblis pun, harus menggunakan 50% belahan jiwanya. Untuk dapat merebut tubuh Iblis Berlian yang sudah kehilangan kesadarannya itu. "Apakah itu tubuh barumu?" tanya Dewa Sihir dengan penuh selidik. Sembari melihat pertarungan antara naga hitam sihir dengan harimau putih sihir miliknya, yang semakin menjauhi mereka berdua. "Tubuh ini terlalu lemah untukku. 50 % saja diriku, ini sudah membuat tubuh berlian ini hampir hancur. Kalau aku tidak menggunakan segel-segel khusus," jelas Dewa Iblis. "Jadi hanya separuh jiwamu ya?" ujar Dewi Sihir seakan mengejek kakak seperguruannya itu. "Kau juga, bukannya hanya separuh dirimu? Bahkan sekarang kekuatanmu tinggal 30%. Dengan kekuatan seperti itu, jelas akulah pemenangnya!" sahut Dewa Iblis, dengan penuh keangkuhannya. "Itu belum tentu ...," sahut Dewa Sihir, lalu melesat menyerang Dewa Iblis dengan kekuatan penuhnya. Terlihat dari kepalan tangan Dewa Sihir. Muncullah cahaya biru, yang merupakan api biru yang melapisi tangannya. Dengan kedua kepalan tangannya itu. Dewa Sihir lalu meninju d**a Dewa Iblis, yang malah membuat dirinya terpental. Karena saking kerasnya tubuh berlian dari Dewa Iblis. "Adik Ketiga, bukannya kau biasa menggunakan teknik api hitam. Tapi kenapa hanya sampai tahap api biru. Itu pasti, karena kekuatanmu yang hanya 30% ini?" ujar Dewa Iblis. Mengejek tahap api hitam yang tak dapat digunakan oleh Dewa Sihir, karena hanya memiliki kekuatan 30%. Dewa Sihir tak menanggapi ocehan Dewa Iblis. Ia lebih lebih memilih memperkuat harimau putih sihir miliknya, yang akhirnya dapat memusnahkan naga sihir hitam milik Dewa Iblis. Dewa Sihir lalu memerintahkan harimau putihnya itu untuk menyerang Dewa Iblis. Akan tetapi dengan mudahnya, Dewa Iblis menciptakan lubang hitam dan menelan harimau sihir ke dalamnya. Hingga lenyap tak tersisa sama sekali, ke dalam lubang hitam ciptaannya itu. "Sekarang, giliran ku untuk menyerang mu!" teriak Lubang Hitam, lalu menyerang Dewa sihir dari jarak jauh. Terlihat dari tangan kanannya, keluarlah batu-batu meteor dengan diameter besar ke arah Dewa Sihir dengan kecepatan tinggi. Mau tak mau Dewa Sihir pun menciptakan perisai pelindung untuk melindungi dirinya. dari serangan itu. Terlihat meteor-meteor itu terbakar, lalu menjadi debu saat menyentuh perisai pelindung milik Dewa Sihir. Serangan-serangan meteor-meteor itu semakin gencar dilakukan oleh Dewa Iblis. Yang membuat Dewa Sihir semakin kewalahan. Dan semakin kehilangan waktu untuk menghentikan pertarungan si kembar bulan. "Kalau begini terus, aku pasti akan kehabisan waktu," ujar Dewa Sihir di dalam hatinya. Dengan lirikan mata ke arah pertarungan Jubah Merah dan Jubah Putih. Yang berada di kejauhan sana. Dirinya terus berpikir, mencari jalan keluar dari masalah yang sedang ia hadapi. Hingga tanpa sempat ia sadari. Dewa Iblis pun menciptakan 4 duplikat, yang langsung mengurung Dewa Sihir dari 4 arah. Terlihat dari tangan mereka berempat keluarlah cahaya hitam yang menghantam kubah pelindung putih Dewa Sihir dengan begitu hebatnya. "Segel Lubang Hitam!!!!" teriak empat duplikat Lubang hitam secara bersamaan. Yang membuat Dewi Sihir terkejut bukan main. "Ini celaka! Sepertinya, kali ini aku tak bisa lolos ....," kata Dewa Sihir di dalam hatinya. Terkena 4 cahaya hitam dari duplikat 4 Dewa Sihir yang membuat kubah pelindung putihnya, hancur begitu saja. "Tenanglah Adik, saat kau bergabung dengan diriku. Dan tubuhmu menjadi milikku. Semuanya akan baik-baik saja ...," ujar Dewa Dewa Iblis, sembari mengarahkan tangan kanannya ke arah Dewa Sihir, yang membuat dirinya tertarik secara perlahan-lahan ke arah Lubang hitam. Yang tersenyum dengan penuh kemenangan dan khayalannya. Jika dirinya akan memiliki tubuh dari Dewa Sihir, yang tentu saja jauh lebih kuat dibandingkan dengan tubuh Iblis Berlian. Yang hanya menang dengan k*******n tubuhnya itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN