Di saat arwah itu tak bisa berbuat banyak selain menangisi takdirnya, Hisyam justru terkejut karena melihat Yocelyn sudah menatap dirinya tajam seakan-akan ia sudah siap menggiring atmanya pulang ke tempat yang selalu ditakutkan banyak orang.
"Astagfirullah Yoce ... bikin kaget aja dah! Mana ngeliatinnya gak biasa banget lagi? Serem bener dah kalo dia begini, kayak gue liat dia itu udah siap bawa gue ke tempat yang paling gak mau di datengin atma manapun begitu juga gue! Eh tapi ada apaan ya?" tanya Hisyam bingung.
Jika melihat Yocelyn yang bersikap seperti ini entah mengapa rasanya Hisyam merasa bergidik ngeri karena kadang ia mengakui sikapnya keterlaluan, tetapi Hisyam juga tidak bisa berhenti untuk membantu atma-atma yang terikat ini.
Dalam diam Yocelyn sangat mengerti jika pemuda itu mungkin merasa segan saat dirinya yang seperti ini, tetapi ada alasan lain yang membuat dirinya harus terlihat seperti ini walaupun ia cukup sadar sudah pasti tak akan mudah untuk mengatakan alasannya kali ini.
"Kalau saja saya bisa memilih rasanya saya tak ingin terlihat menakutkan seperti ini hanya saja saat ini Hisyam perlu untuk diberitahu jika bagaimanapun juga saya tetaplah pelindungnya yang perlu ia segani, terlebih saya perlu mengurus arwah tadi dan akan meninggalkan pemuda itu dalam beberapa hari ini udah pasti jelas berat untuk meninggalkannya," batin Yocelyn sendu.
Sayangnya belum sempat Yocelyn mengatakan alasan yang ingin ia sampaikan tak lama salah satu teman Hisyam sudah lebih dulu meminta Hisyam menghadiri rapat karena atasan mereka meminta pemuda itu untuk mempresentasikan keunggulan produk perusahaan mereka.
"Hisyam! Ada yang ingin saya sampaikan dan anda perlu mendengarkan hal ini dengan serius jadi sebaiknya anda dengarkan ucapan ini baik-baik karena saya tak akan mengulangi hal yang sama untuk kedua kalinya apalagi ...," ujar Yocelyn terhenti.
"Syam! Ferris Hisyam Handaru, lu lagi gak sibukkan? Ada tugas dari atasan kita katanya lu di minta menghadiri rapat untuk mempresentasikan keunggulan produk perusahaan kita soalnya perusahaan kita baru aja launching produk baru dan emang lagi mempromosikan produk baru ini! Jadi mending lu buruan ke sana udah di tunggu daritadi loh Syam," tutur rekan kerja serius.
Sebelum dirinya benar-benar pergi tak lama Hisyam menatap Yocelyn sekilas untuk meminta arwah pelindungnya menunggu sebentar karena ia tak mungkin menolak apalagi sampai dirinya meminta atasanya menunggu karyawan biasa sepertinya.
Beruntungnya Yocelyn mengerti dan gadis itu hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tak lama teman baik Hisyam terlihat meletakkan berkas-berkas mejanya sementara mata mereka berdua bertemu tanpa sengaja.
Hingga membuat Vala dan Yocelyn terdiam sejenak dan mereka berdua cukup sadar jika akan ada banyak hal yang mereka bahas, tetapi bukan di ruang ramai seperti ini jadi Yocelyn dan Vala memilih untuk berjalan ke rooftop saja yang memang selalu sepi di sana.
Sesampainya di rooftop, tanpa sengaja Vala dan Yocelyn tak ingin membuang-buang waktu dan langsung berbicara bersamaan membuat suasana disekitar mereka menjadi hening karena rasa canggung begitu melekat di telinga mereka berdua.
"Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan? Apakah sesuatu terjadi pada Hisyam? Kenapa kamu sampai harus repot-repot ke tempat ini? Jangan bilang ada masalah yang terjadi pada pemuda itu ya? Hisyam baik-baik sajakan? Atau kamu membutuhkan bantuan saya ...," ujar Vala terhenti.
"Saya tau tidak seharusnya saya mengatakan hal yang seperti ini, hanya saja saya benar-benar membutuhkan bantuan kamu untuk kali ini dan keadaan sekarang ini cukup merepotkan jadi saya mohon kerja samanya dan dengerkan permintaan saya baik-baik ya," tutur Yocelyn terhenti.
Yocelyn yang merasa tidak bisa jika mereka terus berdiam seperti ini membuat atma pelindung itu memberi kesempatan pada Vala untuk mengatakan apa yang ingin katakan lebih dulu baru nanti setelahnya baru Yocelyn yang berbicara.
"Ya ampun, ternyata kita berbicara bersamaan! Ah iya, bagaimana jika kamu aja yang lebih dulu berbicara baru nanti setelahnya saya yang mengatakan apa yang ingin saya bicarakan karena sepertinya kamu juga sedang ingin mengatakan sesuatu pada saya iya?" tutur Yocelyn lembut.
Vala yang mendengar ucapan Yocelyn membuat gadis itu menganggukkan kepalanya mengerti dan tak lama ia mulai membahas apa yang ingin dirinya bahas dan Yocelyn sendiri menanggapi ucapan Vala dengan lembut.
"Memang ada hal yang ingin saya sampaikan, cuma saya tidak tau apakah anda mau menjawab pertanyaan konyol ini, tapi saya hanya khawatir padanya karena dia seringkali terluka dan tidak jarang dia terlihat enggan membahas apapun pada orang lain? Apakah sesuatu pernah terjadi padanya hingga ia merasa tersakiti sampai begini ya? Dia ada masalah apa?" ujar Vala serius.
"Selama saya bisa jawab maka akan saya jawab, terluka? Tatapannya? Sebenarnya bukan dia seperti terluka! Bukan jadi dia itu terlalu sering diabaikan hingga sorot matanya selalu terlihat sendu, lalu perihal dia yang enggan membahas apapun atau sesuatu terjadi padanya saya tak bisa menjelaskan lebih detail karena itu hak dia dan soal masalah tentu setiap orang memiliki masalah mereka masing-masing kok! Sampai di sini paham ya Vala," sahut Yocelyn lembut.
Dalam diam Vala merasa jika sosok Yocelyn adalah sosok baik yang entah mengapa membuat dirinya merasa kagum akan aura yang terpancar darinya sementara orang yang dikagumi juga merasa senang saat mengenal gadis cantik yang terlihat bisa diandalkan olehnya.
"Keren banget sih tutur katanya nona ini? Kayak berwibawa, adem, nenangin gitu pas ngomong wajar sih dia jadi atma yang ngelindungin Hisyam ... auranya aja bikin kagum gini ya ampun! Jadi tenang rasanya kalo orang yang gue sayang berada di tangan yang tepat! Syukurlah kalo Hisyam seaman ini gue jadi salut sama nona inikan jadinya," batin Vala kagum.
"Gadis ini sepertinya gadis yang baik hati dan bisa diandalkan ya? Baguslah kalau dia ini bisa di andalkan perasaan saya jadi lebih tenang loh! Ah, siapa tau dia bisa membantu saya di situasi yang merepotkan inikan ya! Benar juga ... tak ada salahnya mencoba ya," batin Yocelyn senang.
Lalu tak lama Yocelyn mengatakan apa yang ingin dirinya ucapkan sedangkan Vala hanya bisa membulatkan matanya terkejut karena ia tak menyangka jika ternyata ada keadaan mendesak seperti ini dan Vala sendiri tak keberatan untuk membantu Yocelyn.
"Kalau kamu diam begini, saya anggap paham ya Vala ... nah saya membutuhkan bantuan kamu untuk menjaga Hisyam selama beberapa hari ini karena banyak atma-atma yang berusaha agar bisa menjatuhkan Hisyam dan saya perlu mengurus mereka satu persatu supaya Hisyam tidak menerima hal ngawur yang dikirimkan oleh orang yang tak menyukainya jadi saya mohon pada kamu untuk menjaga Hisyam sebaik mungkin ya! Saya janji akan kembali secepat mungkin yang saya bisa cuma terkadang namanya rencana sering tidak tepat terjadinya," tutur Yocelyn serius.
"Ya ampun? Kenapa begitu memang apa yang terjadi pada Hisyam? Saya tidak keberatan untuk membantu nona hanya saja apa nona tidak mengatakan hal ini pada Hisyam dulu? Memang separah apa sampai kamu harus turun tangan sendiri? Tidak bisakah kamu menyuruh atma lain untuk menggantikanmu pergi? Kamu yakin saya bisa menjaga amanat ini?" ucap Vala lembut.
Mendengar ucapan Vala membuat Yocelyn mengulas senyum terbaiknya dan sebelum ia benar-benar pergi sekarang tak lama Yocelyn kembali mengingatkan gadis cantik yang kini menatap dirinya dengan tatapan sendu.
"Namanya hidup pasti akan ada orang yang membenci kita dan dari sanalah segala masalah bisa saja terjadi dan untuk itu saya perlu mengurusinya jadi saya percaya pada kamu untuk menjaga Hisyam selama saya pergi! Separah apa? Tentu masalah ini harus saya urusi secepat mungkin atau akan ada dampaknya! Tolong sampaikan pada dia ya Vala," ujar Yocelyn lembut.
Benar saja tak lama Yocelyn pergi dari hadapan Vala dan gadis cantik tak bisa berbuat banyak selain ia hanya bisa menuruti pesan yang diamanatkan kepada dirinya lalu tidak lama gadis itu berjalan kembali ke ruangan kerjanya.
Di saat Vala hendak melanjutkan perjalanannya menuju ruang kerjanya tiba-tiba tangannya di tarik oleh Hisyam hingga membuat gadis cantik itu menjerit ketakutan, lalu dengan sigap pria itu menenangkan Vala yang terlihat sangat terkejut.
"Aaaaaaaaaaaaaaaa! Ya ampun bikin kaget aja, kamu siapa sih?! Bisa gak sih jadi orang jangan ngagetin orang lain kayak gini tuh!! Gara-gara kamu jantung orang bisa aja copot tau gak! Terus kalo copot emang mau tanggung jawab hah! Bikin takut aja sih ini orang," jerit Vala ketakutan.
"Tenang Val, tenang ... ini gue Hisyam! Lu gak perlu ngerasa takut kok gue bukan orang jahat Val! Sorry deh sorry! Gue gak maksud bikin lu kaget apa gimana cuma gue tadi di suruh nyari lu Vala! Soalnya lu dicariin Chiko sama Kayle tau! Katanya mereka nyariin lu daritadi yaudah aja pas gue liat lu gue gak sengaja narik tangan lu supaya sadar ada gue! Sorry ya," tutur Hisyam lembut.
Setelah mendengar ucapan dari orang yang Vala kenal tak lama gadis itu mempertanyakan apa alasan yang membuat pemuda itu mengagetkan dirinya seperti ini sedangkan Hisyam yang tiba-tiba mendengar pertanyaan dari gadis cantik dihadapannya membuat pemuda itu menyahutinya dengan tenang dan lembut.
"Astagfirullah Syam! Gak gitu juga caranya kalo nyariin gue? Emang kenapa Chiko sama Kayle nyariin gue? Ada perlu apaan dah? Lu juga ngapain sih pake acara kagetin gue tiba-tiba gitu? Padahal lu biasanya gak kayak gitu loh! Lagian seinget gue hari ini gue gak ada rencana apapun dah? Jadi buat apa juga gue dicariin sama mereka berdua, Syam? Lu yakin?" tanya Vala bingung.
"Iya deh sorry-sorry oh itu mereka bilang divisi kalian itu perlu revisi hasil diskusi kemarin dan katanya Chiko sama Kayle butuh banget kehadiran lu soalnya cuma lu doang yang paham jadi mending lu sekarang tenang ya! Iya gue yakin! Udah mending temuin dulu," ucap Hisyam lembut.
Untuk beberapa menit rasanya Vala sangat ingin menghentikan waktu sekarang juga, tetapi tak banyak yang bisa dirinya lakukan selain menyahutinya dengan santai lalu tiba-tiba Vala teringat oleh pesan yang dititipan Yocelyn padanya.
"Eeh! Syam! Ada yang mau gue omongin sama lu, Hisyam! Tadi pas gue naro berkas-berkas di meja lu eh gue gak sengaja liat arwah pelindung yang selalu jagain lu terus dia nitip pesan ke gue katanya selama beberapa hari dia minta gue jagain lu dulu karena ada atma-atma yang perlu dia urusin dulu nanti setelahnya Yoce bakal balik secepat mungkin," tutur Vala santai.
Hisyam yang mendengar ucapan gadis cantik itu membuatnya merasa tak bisa percaya pada apa yang di katakan oleh Vala sedangkan gadis yang ditatap lekat sepertinya, berusaha untuk menjelaskan setenang mungkin karena tugasnya hanya menyampaikan pesan dari Yocelyn.
"Lu pikir gue akan percaya gitu? Kalo lu mau bercanda atau ngobrol santai kayak gini mending gak usah keterlaluan deh Val, gue bakal dengerin lu apapun yang lu bilang cuma lu gak perlu sampe segininya tau gak! Malah kalo lu kayak gini bikin orang kesel aja tau!" sahut Hisyam datar.
"Gak masalah kalo lu gak percaya toh di sini gue cuma mau lu tau aja pesan yang di titipin ke gue! Soal lu mau marah atau nuduh gue ini itu ya itu hak lu! Cuma kali ini apa yang gue bilangin itu emang beneran pesan dari Yocelyn! Dia cuma minta gue jagain lu dan lu tau dia lagi kemana nah kalo lu bilang gue bohong harusnya Yocelyn ada di samping lu, Hisyam!" ujar Vala serius.
Sebenarnya Hisyam masih tak bisa mempercayai apa yang ia dengar hanya saja cara bicaranya terlihat sangat serius dan mau tidak mau membuat pemuda itu kembali mempertanyakan apa yang terjadi pada Yocelyn hingga ia tak mengatakan langsung padanya.
"Lu seriusan? Bohong lu ya? Biasanya Yocelyn selalu ngomong ke gue dulu terus kenapa dia malah bilang ke lu, Vala? Padahal dia bisa aja langsung ceritain hal apa yang perlu dia urus gak perlu ngomong sama lu? Aneh banget ya? Ini serius begini? Apa yang terjadi sih sampe Yocelyn gak cerita apapun ke tuannya? Dia gak pernah kayak gini sebelumnya?" tanya Hisyam bingung.
Sementara Vala yang mendengar jika suara pemuda tampan itu seperti sedang menahan rasa khawatir dan bingung di saat yang bersamaan membuatnya sedikit merasa terluka saat dirinya harus melihat yang menyakitkan seperti ini.
"Bahkan di saat gue tepat di depan mata lu eh lu malah lebih mengkhawatirkan arwah yang bisa melindungi dirinya sendiri, gue tahu mungkin emang bukan gue yang perlu lu khawatirin kayak gini! Hanya saja kali rasanya ada rasa sakit yang membuat gue terluka Syam, apakah segitu gak berartinya gue atau emang cuma gue yang perlu terluka seperti ini ya ...," batin Vala sendu.
Dalam diam gadis cantik itu cukup sadar mau setulusnya apapun dirinya pada akhirnya Vala tak akan bisa menjadi seseorang yang berarti dalam hidup Hisyam dan Vala hanya akan menjadi orang yang terluka meskipun telah bertahan selama ini.
| Bersambung |